•Thirteen

782 126 21
                                    

When I Wake Up (Kaisoo Ver.)

-Enjoy it-


Aku merebahkan diri di kasurku. Ah, betapa rindunya aku dengan kamar ini. Sudah berapa lama kutinggalkan? Sekitar 2 atau 3 minggukah? Rasa nyamannya sungguh membuatku ingin bermalas-malasan.

Sedang nyaman-nyamannya, aku sampai tidak mendengar langkah kaki Jungwoo. Tiba-tiba saja ia mengetuk pintu.

'noona kenapa belum membuka pintunya?'

Aku mendengarnya, jadi aku berjalan menuju pintu dan membukanya. Aku melihat mata Jungwoo celingukan kesana kemari seperti mencari seseorang. "Kau sedang apa?" Tanyaku

"Aku sedang melihat keadaan, takut-takut ada yang mengikuti aku kemari" jawab Jungwoo

"Ya! Memangnya kau sedang bermain kucing-kucingan?!" Kesalku tapi malah dibalas cengiran saja oleh Jungwoo

"Masuk saja, bicara di dalam kamar noona. Bolehkan?" Tanya Jungwoo

Aku mengangguk, memiringkan badanku agar Jungwoo bisa masuk ke dalam.

"Ada apa sih? Kau itu kenapa?" Tanyaku penasaran

Pasalnya anak ini benar-benar seperti takut di mata-matai atau diikuti lalu didengar pembicaraannya

'Bagaimana bilangnya ya?'

"Bilang apa?!" Bentakku tiba-tiba karena Jungwoo hanya bermain dengan pikirannya sedaritadi

"Lebih baik kita ke dalam kamar mandimu. Aku benar-benar khawatir"

Aku melotot, kenapa malah ke kamar mandi? Jungwoo tak mungkin macam-macam denganku kan?

"Aku tak akan macam-macam denganmu" ucap Jungwoo tiba-tiba

"Kau--"

'Ada sesuatu yang urgent. Kumohon, ayo'

Aku hanya mengangguk. Mendengar dengan seksama, siapa tahu ada langkah kaki yang benar-benar mengganggu aktivitas kami lalu setelahnya aku masuk ke kamar mandi menyusul Jungwoo.

***

Author POV

"Hun, apa kita tidak sebaiknya langsung ke Seoul saja? Untuk apa kita berlama-lama disini?" Ujar Jongin saat Sehun sedang mencari-cari hotel melalui ponselnya

"Tidak. Kau tidak merasa lelah? Busan-Seoul itu 6 jam perjalanan. Kau kira aku ini robot?" Bentak Sehun

Jongin menunjukkan senyum bodohnya, "yah, cukup lelah sih karena daritadi kan aku terduduk"

Sehun hanya menatap datar Jongin, lalu kembali menatap ponselnya. "Aku menemukan hotel yang cocok, tak jauh dari sini"

"Wah, baiklah ayo kita kesana. Aku sudah ingin merebahkan diri di kasur empuk" ucap Jongin dengan enaknya

"Eh, Hun. Kira-kira apa benar rumah Kyungsoo tidak jauh dari minimarket yang tadi? Aku tidak yakin" lanjut Jongin

"Ya, aku juga. Aku memperhatikan gang itu, tapi tak ada rumah di sekitar situ. Apa Kyungsoo membohongi kita?" Ucap Sehun

"Entahlah. Kita tidak tahu juga. Tapi, untuk apa membohongi kita? Apa ada alasan tertentu?" Ujar Jongin

"Kau benar juga. Tapi, juga besar kemungkinan dia membohongi kita agar kita tidak ke rumahnya. Kau tahu kan dia sangat bersikeras sekali melarang kita untuk ke rumahnya?"

"Mungkin jika kita tahu rumahnya, dia takut kita datang tiba-tiba ke rumahnya"

"Alasan yang meyakinkan. Tapi, kita tidak tahu pasti kan apa benar Kyungsoo melakukan hal itu untuk alasan yang baru saja kau katakan" Jongin memberi tanggapan

Mereka berdua sampai di hotel yang tadi dibicarakan Sehun. Saat memesan kamar, sialnya hanya ada satu kamar. Sehun sangat tidak bisa tidur dengan Jongin. Karena, Jongin akan mendengkur ketika sudah benar-benar terlelap

"Sial, Jong. Kenapa kamarnya hanya 1 sih 😒" gerutu Sehun

"Memangnya kenapa? Kau sudah terbiasa denganku, lalu apa masalahnya jika kita sekamar bersama?" Jongin menggoda Sehun dengan menaik turunkan kedua alisnya yang membuat Sehun bergidik geli

"Dengkuranmu itu bodoh! Aku tidak bisa tidur! Mungkin dengkuranmu itu terdengar sampai rumah Kyungsoo" ucap Sehun sambil membuka kunci kamar

"Enak saja! Aku tidak mendengkur pintar!" Bela Jongin

"Kau bisa saja mengelak, karena kau tidak merasakannya! Kau tidak tahu, karena kau sedang tertidur! Apa perlu aku memasang kamera untuk merekammu saat tidur?!" Seru Sehun

Jongin berdecak sebal, "baiklah. Pasang saja kamera, aku butuh buktinya" Bukannya diam, Jongin malah menantang Sehun

Sehun tidak percaya Jongin akan menanggapi ucapannya. "Malas, pasang saja kameranya sendiri" ucap Sehun lalu berlalu menuju kamar mandi

Jongin hanya memutar kedua matanya malas, lalu bergumam "oh iya, kenapa Kyungsoo tidak menghubungi kami sama sekali? Apa dia tidak khawatir dengan kami?"

10 menit lamanya Sehun di kamar mandi, akhirnya ia keluar. "Kau di dalam mengerami telur ya? Lama sekali" protes Jongin

Sehun tidak menanggapi ucapan Jongin, ia sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Bersamaan dengan Jongin yang masuk ke kamar mandi, ponsel Sehun berbunyi. "Oh, Kyungsoo. Kenapa baru menelepon?" Ucap Sehun tanpa sadar.

Jongin yang sudah di dalam, kembali keluar untuk sekedar melihat ponsel Sehun. Memastikan apa bocah itu hanya mengerjainya atau sungguhan ada telepon dari Kyungsoo. Ternyata benar saja, Kyungsoo menelepon Sehun. Dengan segera Jongin merebut ponsel itu saat Sehun hendak menempelkannya di telinga.

"Halo, Kyung!" Sapa Jongin riang, mengacuhkan Sehun yang sedang mendelik ke arahnya

"Loh, Jongin? Bukannya ini ponsel Sehun?" Tanya Kyungsoo di seberang telepon

"Iya, Sehun sedang mandi jadi aku yang angkat" bohong Jongin

Segera Sehun merebut kembali ponselnya, lalu menjitak kepala Jongin hingga anak itu berteriak "aduh!"

"Jangan dengarkan dia, malah dia yang sedang mandi. Saat aku mengangkatnya, tiba-tiba ia merebut ponselku" jelas Sehun sambil menjulurkan lidahnya ke arah Jongin

Malas dengan kelakuan Sehun, Jongin memutuskan untuk kembali ke dalam kamar mandi, melanjutkan niat mandinya yang tadi tertunda karena ulahnya sendiri.

"Ada apa Kyung, Jongin sudah di kamar mandi jadi tak akan ribut-ribut lagi" ucap Sehun menjelaskan keadaannya

"Haha, tak apa. Aku hanya ingin menelepon kalian. Kalian menginap dimana? Atau langsung ke Seoul?"

"Ah tidak, kami di hotel xxx. Besok pagi baru ke Seoul. Bagaimana denganmu, apa kau dimarahi?" Tanya Sehun

"Tidak, appa dan eomma tidak memarahiku. Baiklah, istirahatlah dengan baik. Aku tutup teleponnya"

"Baiklah. Umm tapi Kyung, benar kau hanya ingin menanyakan kami? Bukan ingin menceritakan sesuatu?" Ujar Sehun sebelum Kyungsoo menutup teleponnya

"......."

"Kyung?"

Tuut.. Tuut..

Tiba-tiba telepon terputus. 'ada apa dengannya?' batin Sehun

Sehun meletakkan ponselnya di kasur. Bersamaan dengan itu, Jongin keluar kamar mandi.

"Sudah selesai teleponnya? Sebentar sekali" ucap Jongin sambil menjemur handuk yang habis dipakainya

"Sudah, dia hanya ingin menanyakan kita. Tapi aku heran, tiba-tiba saja ia memutuskan teleponnya" jelas Sehun

Jongin hanya menaikkan sebelah alisnya. Sedangkan Sehun mengendikkan bahunya acuh

***

"Apa kalian berhasil menyadap teleponnya?"

"Berhasil, tapi sepertinya ada yang menyadarinya jadi ia segera menutup teleponnya"

"Sial!"



Akhirnya... Ide untuk membuat kalian berpikir keras mengalir juga.. Selamat membacaaa~ 😅

When I Wake Up [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang