•Six

808 133 13
                                    

When I Wake Up (Kaisoo Ver.)

-Enjoy it-


Aku harus bagaimana? Bahkan aku hanya meminta izin untuk mengelilingi Seoul, bukan menjaga orang sakit. Kalau aku bilang pada Jungwoo, dia pasti akan langsung kesini. Tidak, tidak. Aku tidak boleh merepotkannya. Terlebih dia sedang ujian. Tapi jika aku bilang ayah, ayah pasti akan khawatir padaku.

Lama kelamaan penat juga memikirkan hal ini, apa aku harus mencari udara segar saja? Tapi jika kutinggalkan pria bernama Kim Jongin ini, aku takut terjadi apa-apa ketika aku tidak disampingnya. Ah sudahlah, akan kutinggalkan sebentar saja.

*
Sudah satu jam aku berada di taman ini, tapi aku belum menemukan jalan keluarnya. Bagaimana ini, besok sudah waktunya aku untuk pulang ke Busan. Apakah aku harus menghubungi Sehun?

Ya, aku harus mencobanya. Ini demi kelangsungan kehidupanku, bagaimanapun aku seharusnya tidak terlibat dengan mereka.

Tapi, samar-samar aku mendengar beberapa langkah kaki berlari dengan cepat. Mungkin pasien lain sedang dalam keadaan darurat?

Code blue code blue, code blue untuk pasien ruang rawat 182

Code blue code blue, code blue untuk pasien ruang rawat 182

Sebentar, Kim Jongin itu ruang berapa ya? Ah, bukankah 180? Baiklah bukan dia. Ah sekarang aku akan mencoba menelepon Sehun. Tapi, kenapa aku mendapat telepon dari nomor rumah sakit? Rumah sakit mana ini?

"Halo..."

"....."

"Ah, ya benar. Ada apa?"

"....."

"APA?! BAIKLAH SAYA KESANA"

Shit! Ternyata kamar Kim Jongin 182! Aku harus segera kesana. Baiklah, usaha menelepon Sehun "GAGAL"

***

"Ya! Darimana saja kau!" Aku terkaget saat aku baru sampai di depan kamar rawat Kim Jongin, Sehun meneriakiku

"A-aku habis dari luar" sungguh, Sehun terlihat menyeramkan

"Aku sudah bilang bukan untuk menjaganya, kenapa kau malah meninggalkannya? Dia hampir mati tadi!!"

"M-maaf. A-aku keluar mencari udara segar tadi" jelasku sedikit siapa tau Sehun memakluminya

Tapi sepertinya nihil, dia hanya diam saja menatap temannya itu

"Jika hanya mencari udara segar, kenapa lama sekali? Hampir dua jam kau meninggalkannya sendiri" suara Sehun terdengar dingin, aku sungguh merutuki kebodohanku ini yang tidak melihat waktu

"M-maafkan a-aku" sungguh aku gugup

"Baiklah, untuk saat ini kumaklumi tapi tak ada pengulangan kesalahan. Kau mengerti kan? Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada temanku" suara Sehun kini terdengar melunak, syukurlah

***

"Uhm.. Sehun-ssi ada yang ingin kusampaikan" ucapku pelan saat Sehun keluar dan aku mengikutinya

When I Wake Up [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang