When I Wake Up (Kaisoo Ver.)
-Enjoy it-
"Sehun, apa yang terjadi denganmu?" Tanyaku pada Sehun
Dan, kulihat Sehun bingung. Entah bingung karena apa
"Kenapa wajahmu seperti itu?" Tanyaku lagi
"Memang wajahku kenapa?" Jawabnya sambil melihat kaca spion
"Tak apa, kau terlihat bingung" ucapku lalu duduk mundur lagi
"Apakah seperti itu? Sepertinya aku memang tidak mengerti dengan apa yang kau tanyakan tadi" jawab Sehun
"Kau yakin?" Tanyaku
"Tentu saja. Memang apa yang kau rasakan?"
"Sesuatu, tentang kehidupanmu, di masa lalu dan itu sangat menyedihkan. Kau tidak mengingatnya?"
"Apa? Ah kurasa aku ingat" ujar Sehun
"Apa?" Tanyaku antusias, karena aku ingin tahu apakah yang dikatakan Sehun sesuai dengan yang kurasakan tadi
"Aku ingat, saat itu Vivi, anjingku mati tertabrak mobil ketika mengejarku menyebrang"
Seketika aku melemas. Apa yang dikatakan Sehun tidak sesuai harapanku. Apa yang kurasakan dan kulihat tadi, tidak sama dengan apa yang diceritakannya.
"Aigoo, Sehun-ah.. sepertinya kau memang benar-benar lupa. Kau pernah mengalami kecelakaan bukan 7 tahun lalu?" Ucap Jongin
"Ah, kau benar juga. Aku lupa, berarti aku tidak ingat" jawab Sehun santai
Aku dan Jongin hanya menatap Sehun datar, sampai aku sadar ternyata tak jauh lagi aku sampai di rumah.
"Baiklah, di depan ada pertigaan, kita belok kanan. Lalu berhenti saja di depan gang samping minimarket. Rumahku tidak jauh dari sana"
"Kalian ingat kan, tak usah ke rumahku. Jika kalian lelah, kalian bisa ke hotel atau istirahat di rest area. Ada sesuatu yang harus kutahu tentang eomma ku, jadi kuharap kalian mengerti" lanjutku
Kulihat Jongin dan Sehun saling bertatapan dan sedetik kemudian mereka memalingkan pandangannya lagi menghadap depan.
7 menit kemudian, kami sampai. Sehun menurunkan aku tepat seperti yang ku arahkan tadi. Sebelum turun, aku berpamitan kepada mereka. "Terima kasih banyak, karena kalian sudah mengantarkanku. Aku mohon maaf karena tidak bisa menjamu kalian di rumahku. Mungkin lain kali kalau kita bertemu lagi. Tapi, kurasa itu mustahil. Mungkin setelah ini aku tak diperbolehkan lagi ke Seoul, mengingat aku ingkar janji pada appa kemarin"
"Jadi, mungkin aku juga akan mengucapkan selamat tinggal juga pada kalian. Sekali lagi terima kasih ya. Aku pulang" lalu aku membuka pintu mobil dan berjalan ke arah Sehun
"Kalian, hati-hati di jalan. Aku akan merindukan kalian" ucapku sambil tersenyum
"Iya, baiklah. Kurasa kami akan mencari hotel disekitar sini. Mungkin besok kami akan kembali ke Seoul. Aku senang mengenalmu, kami pergi dulu" ucap Sehun
"Jika kebetulan kami kesini lagi, kita harus bertemu lagi ya" kali ini Jongin yang berbicara
Aku mengangguk, tersenyum melihat mereka yang kelihatannya sedih berpisah denganku. Bukan bermaksud percaya diri, tapi aku memang merasakan hal seperti itu dari mereka
Kulihat mereka mulai menjauh dan menghilang dari pandanganku. Aku memutuskan untuk mulai berjalan ke arah rumah. Sebenarnya, rumahku cukup jauh dari gang minimarket tadi. Aku memilih untuk lewat situ karena aku tidak mau mereka mengetahui rumahku. Aku takut jika mereka tiba-tiba datang ke rumah. Karena hal itu bisa mengacaukan pikiranku.
Sekitar 10 menit aku sampai di depan rumah. Sebelum masuk, aku menarik nafas dalam.
Tap tap tap
'Sepertinya akan ada yang keluar' pikirku
Lalu aku membuka pagar, dan bertepatan dengan Jung Woo yang keluar dari dalam dan berteriak "Noona!!"
"Jung Woo, tak bisakah kau tak berteriak?" Aku menatapnya datar, lalu melanjutkan ucapanku "eomma dan appa ada di dalam?"
"Hehe maaf noona. Aku sangat khawatir padamu. Kukira kau tak akan pulang lagi kemari. Aku dan appa berniat menyusulmu jika sampai besok kau belum pulang. Oh iya, appa dan eomma ada di dalam. Sepertinya mereka tadi sedang bersantai di ruang tengah" ucap Jung Woo
Yah, aku juga mendengar pikirannya jika ia khawatir padaku. Tapi, ada satu hal yang membuatku terheran. Aku mendengar Jungwoo mengatakan sesuatu melalui pikirannya 'aku ingin mengatakan sesuatu, tapi kapan waktu yang pas?'
Aku menoleh ke arah Jungwoo, menatapnya intens. Lalu aku mendengar sesuatu lagi, 'ah! Aku lupa jika noona bisa membaca pikiranku' setelah memikirkan hal itu, Jungwoo hanya menampakkan wajah bodohnya dengan disertai cengiran
Tap tap
'lama sekali anak itu, memangnya dia melakukan apa dulu?'
Kurasa kali ini appa akan keluar
"Ya! Jungwoo--"
"Appa" aku tersenyum kaku
Appa terdiam lalu menatapku intens, kemudian berkata "kau pulang?"
'syukurlah anak ini baik-baik saja, aku sangat khawatir jika ia belum pulang dalam waktu dekat'
Rasanya aku ingin tertawa. Apa yang ditunjukkan appa dengan apa yang dipikirkan appa sangatlah berbeda. Jika aku tertawa, appa pasti akan bingung kenapa aku tertawa. Tapi, aku lelah menahan tawaku ini. Pasti wajahku sudah merah
"I-iya appa. Aku pulang"
"Masuklah" lalu appa melangkah masuk
"Bwahahahahahahahahahaha aduh appa, membuatku gemas sekali" aku tidak bisa menahan tawaku lagi
Kulihat Jungwoo terlihat bingung dengan apa yang aku tertawakan. Ia bertanya, "noona, kau menertawakan apa sampai seperti itu?"
"Tak apa, ayo masuk" ajakku pada Jungwoo
Tapi, baru selangkah aku akan masuk rumah, aku mendengar sesuatu, lagi.
'buat apa anak itu pulang? Jika saja dia tidak meminta tolong padaku, sudah dapat dipastikan anak itu tidak tinggal disini lagi'
Aku hanya menaikkan sebelah alisku, maksudnya apa? Tapi, aku menghiraukannya. Aku berjalan masuk begitu saja tanpa menyapa orang itu
Nah! Akhirnya up, meskipun sedikit gapapa yah? Aku lagi buntu masalahnya hehe
Maaf semalem aku capek banget soalnya beberapa hari emang dibikin sibuk sama mama, suruh bantu-bantu. So, gimana dengan chapt ini? Kurang memuaskan kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Wake Up [Hiatus]
Fantasy[Kaisoo GS] Ketika aku terbangun dari komaku yang entah berapa lama, tiba-tiba saja aku dapat membaca dan mendengar apa yang dipikirkan orang-orang Up setiap Jumat