1 ~ About Me

130 50 49
                                    

Good Morning, Happiness!

Gue nggak akan pernah lupa ngucapin selamat datang buat bahagia yang paling indah di kala pagi datang menyambut dengan sebuah senyuman, ketika gue membuka kedua mata yang masih terkantuk-kantuk dari mimpi indah dan buruk yang terasa melelahkan, bahkan terkadang menyenangkan hati gue.

Namun, sudah semestinya semua itu selalu gue syukuri bersama dengan senyuman indah, walau rintangan dan masalah kian menghadang dari penjuru kesulitan. Yapp, hitung-hitung nge-bantu gue dalam mendapatkan predikat hamba tersabar dari Tuhan. Aminnn...

Oh, ya, guys, gue sampe lupa kenalin diri. Perkenalkan, nama gue Anastasya Veronica Gilbert. Gue biasa dipanggil Tasya di sekolahan. Ya, walaupun sih, Bokap and Nyokap gue panggilnya Anas, tapi kebanyakan dari mereka di sekolah gue panggilnya TASYA. Dan, itu nggak menjadi masalah besar sih bagi gue, setelah menjalani masa pendidikan yang lumayan melelahkan dua tahun terakhir di bangku SMA.

Saat ini gue lagi nempuh pendidikan di Rising Art High School yang biasanya terkenal dengan nama populernya yakni, RAHS. Ya, itu sih julukan yang banyak banget dilontarkan sama beberapa orang, termasuk Nyokap gue. Mulanya dia, sih, yang memperkenalkan nama ribet sekolah gue itu, pas gue masuk ke SMA ini. And, lama kelamaan, akhirnya gue bisa beradaptasi dengan nama sekolah yang ribetnya minta ampun itu. Hihihi...

Biasanya, sih, pas di sekolahan gue sering banget ngabisin waktu di perpus. Soalnya, gue rasa perpus itu memberikan kesan damai dan buat hati gue jadi rileks. Ya, semuanya pasti udah pada taulah, ya, kalau perpus dilarang ribut sana-sini. Beda bingitss, sama kantin sekolahan yang saban hari dipenuhi dengan riuh dan ribetnya jual beli anak RAHS.

Kalau ke perpus sekolahan, gue biasanya minta ditemenin sama sahabat karib gue sehidup semati,,,caelah lebay banget gue...hahaha...Sahabat yang gue maksud itu adalah Chila. Dia memiliki nama lengkap Anachila Fernita. Nyokapnya original Belanda, sedangkan bokapnya orang Indonesia asli. Orang tua Chila dipertemukan saat bokap Chila kuliah di Belanda dan menjalin hubungan sama nyokap Chila. Gitu deh, ceritanya sekilas about My Sobib, Chila.

Di perpus biasanya, sih, gue lebih sering ngademin badan doang. Kalau kebanyakan dari mereka pada buat tugas atau baca buku, gue malah milih ademin diri aja dah. Sambil ditemenin sama oppa-oppa drakor yang selalu setia nemenin gue di kala bosan kian meradang.

Hmm, BTW, keseharian gue ini beda banget lho, sama si Chila. Chila si berambut pirang ini bisa dikatakan anak yang tergolong sangat tanggung jawab dan fokus pada masa depannya. Ini terbukti, dia nggak nyia-nyiain waktu buat bahas soal UN tahun ini. Ya, kalau dipikir-pikir kerajinannya itu yang membuat gue sering banget nempel sama dia kalau ulangan harian mendadak tiba. Aku biasanya minta diajarin sama dia. Toh, dia juga jenius bingitss, guys. Kagak pake diragukan lagi deh potensinya untuk masuk Universitas ternama. Yeay...

♡♡♡♡♡

"Chil, menurut lo bagus nggak mode tas Olshop ini?" Gue mencoba mengajukan pertanyaan kepada Chila, sesaat ketika gegabah menemukan sebuah tas unik dari hasil pencarianku di google. Ya, guys, kebetulan banget gue lagi cari tas yang unyu-unyu and hits jaman now.

"Hmmm, bagus. Lumayan sih, Sya. But, gue agak kurang suka aja sama warnanya. Kalau dipikir-pikir sih, terlalu mencolok aja..." Chila mengutarakan pendapatnya, sembari sedikit memiringkan kepalanya.

"Ah, yang bener, Chil. Kayaknya, warnanya gak colok-colok amat, deh. Itu perasaan lo aja kali, nggak?"

"Caelah, Sya. Tadi lo minta saran gue tentang tas itu, eh sekarang gue malah diomelih pulak lagi. Gimana, sih, lo? Gaje banget." Gerutu Chila, kemudian dia memalingkan pandangannya dari Tasya.

"Iye, iye maaf gue agak heng sikit hari ini. BTW, makasih yo sarannya. HMM, kayaknya gue fix milih yang ini aja, deh. Gimana bagus nggak?" Gue meminta saran Chila, sambil menampakkan gambar tas yang ada di handphone.

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang