1. Diary Bagian Depan

181 6 0
                                    

13-Juni-2006

Dear diary, aku tau bodoh sekali aku ini. Hari ini adalah hari ke 10 ku masuk di SMA setelah mengikuti masa orientasi siswa. Aku mendapat kelas yang nyaman. Teman sebangkuku yang baru bernama Kamila, kami duduk di kursi nomor 3 dari depan. Setelah berbincang cukup lama dengan teman sebangkuku. 2 orang cowok memasuki kelasku yang sudah terisi tempat duduk nya oleh beberapa murid dan belakangku adalah 2 bangku kosong. 2 orang cowok itu duduk di belakangku. Satunya tampan sekali, aku tidak tau namanya. Tapi entah kenapa,setelah bertemu dengannya aku merasa ingin berbagi rasa kagumku tentang cowok itu pada seseorang. Tapi aku terlalu malu untuk melakukannya. Jadi sepulang sekolah aku membeli buku agenda kecil ini yang akan ku pakai sebagai pengganti pendengarku.

14 juni 2006

Dear diary,nama cowok tampan itu adalah fadil!. Dia ternyata satu smp sama cowok yang masuk bersamanya di kelas kemarin, namanya Ardi . Aku merasa mereka terlihat begitu kompak,nyatanya mereka duduk bersama dan pulangpun bersama. Ngomong ngomong aku bisa mengetahui nama mereka berdua melalui nama dada mereka. Memang teman teman sekelasku belum saling mengenal dengan baik. Bahkan fadil pun mungkin tak akan ingin tau namaku kecuali suatu hal yang benar benar penting. Aku yakin sekali ia pasti akan menjadi idola sekolah.

20 juni 2006

Dear diary,aku sudah cukup kenal dengan fadil. Senanggggg sekaliiiii rasanya bisa berbicara dengan dia meskipun ia menghampiriku hanya ingin meminjam bolpoin. Benar benar bikin jantungan diaaa !!!!. Ketika aku memberikan bolpoin itu padanya ia memperhatikan name tagku lalu ia berucap "terima kasih violita."
"Nanti ku kembalikan ya!"
Aku hanya mengangguk,lalu ia duduk kembali di belakangku. Aku memegangi dada kiriku berusaha agar fadil tidak sampai mendengarnya.

29 September 2006

Dear diary, tuh kan! Apa ku bilang. Sekarang fadil jadi idola sekolah berkat wajahnya yang tampan serta kecerdasannya di kelas. Di tambah lagi ia lolos seleksi osis. Sialnya aku tidak di terima di seleksi itu. Yaa mungkin aku belum beruntung bisa satu organisasi dengan fadil. Tapi gak apa apa, aku masih bisa menatap wajahnya di kelas setiap hari!. Itu saja sudah membuatku senang.

DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang