Part 7

1.9K 68 0
                                    

"Heleh, udah lihat pun barusan." Ucap gue dengan santainya. Seraya keluar dari kamar gue.

~Alsya pov~

"Masyaallah tadi paan yak? Kok sampe nongol gitu? Eh buset jangan bilang itu tadi anunya alka? Eh tapi kok bisa gitu ya? Ah mbuhlah" heranku.

"Alsya udah belum?" Teriak alka dari luar kamar.

"I-iya, udah selesai gue." Ucap ku. Duh aku malu, gimana ini.

"Aku masuk ya" pintanya.

"Ma-masuk kemana ka?" Tanyaku. Duh bego ya ke kamarlah sya, gimana sih lo. Huh

"Ya kekamar, emang kemana lagi" ucapnya seraya terdengar cekikikan didepan pintu.

"Masuk ajalah." Ucapku.

Cklek'

"Aku boleh tanya gak sya?" Tanyanya.

"Tanya apa?" Ucap ku.

"Kamu tadi kenapa teriak teriak?" Herannya. Pertanyaan macam apa ini? Duh kok aku jadi merona gini ya, aduh. Malu banget anjay 😖

'Gimana gak teriak, orang gue aja liat anumu nongol bego. Ops, ngatain suami dosa gak sih. Au ah, bodo amat huh.' Batin ku.

"Eh enggak kenapa kenapa kok, serius." Kataku dengan nada serius.

"Yang bener?" Tanyanya sambil menatap mataku secara intens.

"Hah, eh-iya bener kok." Gugupku, gila aja. Matanya itu loh😣 buat dd lumer bg :)

"Bukan karna kamu melihat sesuatu kan?" Tanyanya.

"Haha, enggak kok." Ucapku sambil ngegaruk tengkuk yang sama sekali tidak gatal.

"Hahaha, lucu sekali sih mukamu itu sya. Mirip kepiting rebus, hahaha. Lagian aku udah tau kok kenapa kamu tadi teriak, karna liat itu kan?" Terangnya.

"Burung tanpa sayap." Bisiknya tepat ditelingaku. Hingga terdengar seperti desahan, eh buset.

"Apaan sih lo, udah deh. Gue mau tidur, good night." Ucapku sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhku, hingga cuma terlihat kepalaku saja.

"Sya, ini malam pertama kita loh. Ayolah, jangan tidur cepet cepet sya. Aku udah gak tahan ini, pengen nyoba. Siapa tau sekali nyembur langsung jadi. Ayolah sya, aku pengen punya debay yang unyu, cute, gembul sya." Terangnya, dengan nada memohon. Apalah itu? Gadak kuindahkan pun pernyataan demi pernyataan nya itu.

"Lihat deh sya, debay baru yang lagi hits di ig. Nih biru unyu banget sya. Kamu gak pengen ya? Itu loh anaknya Rachel Vennya sya. Lucu banget, ayolah sya." Ucapnya lagi.

"Apaan sih lo ka, gak kira ya. Lo itu manja banget dih. Debay debay, lo bikin aja sendiri sono. Ogah gue." Ucap ku seraya mengusirnya menjauh dari ku.

"Sya, dosa loh kalo gak nurutin apa kata suami. Hati hati lo sya." Ucapnya sambil bergidik ngeri.

"Apaan coba, neh-ane lo. Paan sih lo." Sewotku.

"Apa sya? Ena-ena? Ayok sya ayok." katanya dengan semangat 45 seraya menarik narik tanganku agar duduk di ranjang. Dih telinganya tuli kali ya? Siapa juga yang bilang ena ena. Hih, ribet deh.

"Lo tuli atau apa sih ka? Gue gadak ucap ena ena ya. Kenapa lo ngebet banget sih. Noh maen aja sama lussy." Geramku.

"Nah itu kamu bilang ena ena sya, ewh. Yakali aku maen sama lussy, ntar anaknya kek apa coba. Jangan bego di ambil sendiri deh sya, bagiin ke orang lain kek huh. Aku masih perawan ya sya. Eh perjaka maksutnya." Cengir nya.

"Apa? Lo perawan? Lo itu transgender atau apaan sih ka? Yakali lo perawan. Hahaha, eh baguslah. Bisa bikin sendiri sono debay nya. Hahahah." Jawabku seraya tertawa puas, hingga memegangi perutku yang terasa kram rasanya. Karena kebanyakan tertawa.

"Aelah, kan aku itu cowok sya. Buktinya aja kamu tadi liat -...
.
.
.
.

________

Hai, bagaimana nih kabar kalian? Masih ingin dilanjut atau stop nih ceritanya? Respon ya..
Ohya, jangan lupa vote dan komen ya.
Saran nya juga dibutuhkan. Kritikan nya juga.
Assalamu'alaikum...

Suamiku Kacang IjoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang