5. Istri yang Baik

1.7K 179 48
                                    

SEPERTI pagi yang sebelum-sebelumnya, Jisoo akan sibuk menyiapkan sarapan untuk ia dan keluarga kecilnya. Kemampuannya dalam memasak sudah tidak diragukan lagi, masakan yang ia masak akan terasa sangat enak apapun jenisnya.

Setelah selesai menghidangkan semua masakan diatas meja makan bundar yang terbuat dari kayu ulin itu, Jisoo beranjak pergi ke lantai dua untuk mengecek anak dan suaminya.

Terlebih dahulu Jisoo menuju kamar yang paling dekat dengan tangga, yaitu kamar milik Hyunjin. Yeoja itu mengetuk beberapa kali sebelum dibuka oleh sang empunya ruangan.

"Eomma!" serunya tatkala melihat sang ibu sudah menanti didepan pintu.

"Hyunjin-ah, apa kau sudah siap? Eomma sudah menyiapkan sarapan diruang makan"

"Ne eomma"

Hyunjin si anak penurut itu meraih tas ranselnya lalu turun menuju ruang makan. Sementara itu, Jisoo bertolak ke kamar yang ada diseberang kamar Hyunjin.

Jisoo tidak mengetuk pintu, ia masuk begitu saja kedalam kamar. Sempat kesal awalnya karena ia menemukan Jinyoung masih meringkuk dibawah selimut.

Tanpa basa-basi Jisoo segera menghampiri Jinyoung dengan duduk ditepian kasur. Ia mengguncang tubuh Jinyoung beberapa kali namun nihil hasilnya. Namja berkulit putih itu tak kunjung bangun meski sudah berkali-kali diguncang oleh Jisoo.

"Kya, Jinyoung-ah! Apa kau akan terus seperti ini?!" kesal Jisoo yang langsung menarik selimut tebal berwarna putih polos itu hingga menampilkan Jinyoung yang terlihat sangat pucat dan berkeringat.

Sontak saja Jisoo khawatir dengan kondisi Jinyoung yang terlihat kurang sehat. Perempuan itu lantas naik keatas ranjang dan menempelkan punggung tangannya pada kening Jinyoung.

"Jinyoung-ah, apa kau sakit?" ujar Jisoo dengan nada khawatir.

Jinyoung tidak menjawab, perlahan ia membuka kelopak matanya dan menatap Jisoo penuh arti. Seakan mengerti dengan maksud tatapan suaminya, Jisoo segera memungut selimut yang tadi ia buang dan kini ia pakaikan lagi pada Jinyoung.

"Tunggu sebentar, aku akan menelfon dokter" pamit Jisoo seraya turun dari ranjang.

Belum sempat Jisoo melangkah, tangan Jinyoung lebih dahulu mencekalnya. Jisoo tidak bisa mengelak, setiap kali Jinyoung sakit ia tidak bisa sekalipun menolak keinginan Jinyoung.

"Yeogie" pinta Jinyoung dengan suara seraknya.

Jisoo hanya bisa menurut, ia naik lagi keatas ranjang dan berbaring tepat disamping Jinyoung. Yeoja itu mengusap wajah Jinyoung dengan tangannya, ia menyalurkan segenap kekuatan lewat sentuhan itu.

Jinyoung yang sedang menatap manik mata Jisoo kemudian melingkarkan tangannya pada pinggang istrinya lalu menarik perempuan itu mendekat hingga tersisa beberapa sentimeter saja dari tubuh Jinyoung.

"Jinyoungi, aku harus menelfon dokter" ungkap Jisoo lesu.

Kebiasaan Jinyoung setiap kali ia sakit adalah memeluk Jisoo seperti ini, ia tidak peduli apakah Jisoo harus menelfon dokter atau tidak. Yang jelas pelukan Jisoo sedikit membuat Jinyoung merasa lebih baik.

"Sebentar saja,biarkan aku memelukmu"

Suara Jinyoung terdengar serak karena demam, tubuhnya terasa panas saat bersentuhan dengan Jisoo namun Jisoo tidak merasa risih. Beberapa keringat juga tampak disekitar kening dan dagu Jinyoung.

"Eomma..appa..!!"

Samar-samar terdengar suara teriakan Hyunjin dari ruang makan. Mungkin bocah itu sudah lama menunggu disana sehingga membuatnya bosan.

YOU ARE S3 ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang