"Kau adalah alasanku kembali kedunia ini, dan aku adalah alasanmu tetap bertahan didunia ini"
-You Are my reason pt.1-
pict. ©jinjigayo
✖✖✖
GEMURUH diangkasa mengisi keheningan malam yang berangsur sirna karena kendaran yang melintas. Jinyoung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota yang sedikit lenggang.
Malam sudah begitu larut, udara juga sudah mulai dingin diluar mobil. Dari gemuruh yang dapat dengan jelas Jinyoung dengar, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.
Ponsel Jinyoung tiba-tiba saja berdering, ia tidak segera mengangkatnya karena memang ia sedang terburu-buru. Panggilan itu sempat berhenti tapi beberapa detik kemudian ponsel itu kembali berdering. Kesal, Jinyoung mengangkat panggilan itu dengan terpaksa.
"Yeobeosaeyo?" ucap Jinyoung sesaat setelah mengangkat telfon yang ternyata dari Mina.
"Dimana saja kau?! Kenapa kau meninggalkan Jisoo sendirian?!" balas Mina dengan nada meninggi.
Jinyoung mendengus, "Maaf aku sedang menyetir"
"Kya! Park Jinyoung! Apa kau ingin menutup telfonnya?! Aku peringatkan padamu, jangan tutup telfon ini"
"Dimana kau sekarang?"
"Tentu saja dirumahmu. Jisoo menelfonku tadi, dan Mark khawatir jadi kami memutuskan untuk kemari. Kemana saja kau?"
"Geurrae"
"Apa---" sebelum Mina menyelesaikan kalimatnya, Jinyoung sudah lebih dahulu memutuskan panggilan itu.
Mina yang merasa tidak mendapat tempat untuk berbicara meluapkan kesalnya dengan memaki-maki ponsel yang ia genggam. Jinyoung memang tidak pernah berubah, selamanya ia akan tetap menjadi pangeran es yang dingin dan kejam. Anehnya, dia bisa luluh begitu saja jika dihadapan Jisoo. Mina memang sempat bertanya-tanya, mantra apakah yang Jisoo gunakan untuk membuat Jinyoung takluk.
Kali ini Mina menyadarinya, itu adalaj cinta.
••••
PINTU utama kediaman keluarga Park terbuka dari luar. Jinyoung masuk begitu saja tanpa mengetuk, ia berjalan cepat menuju lantai dua dimana istrinya berada.
Ketika ia sampai didepan pintu kamar, ia sempat mendengus pelan. Ia mengatupkan bibirnya rapat, mengepalkan jari-jari tangannya, dan sibuk menatap sekitar. Jinyoung sedang menenangkan hatinya, ia menyiapkan hati dan pikirannya untuk masuk dan melihat wajah istrinya. Entahlah, rasanya begitu menyesakkan malam ini, tidak seperti biasanya.
Dengan sisa penyesalan, Jinyoung membulatkan tekad untuk menarik gagang pintu. Pintu terbuka dan kedua netranya langsung tertuju pada Jisoo yang tengah tertidur diranjang. Keadaan kamar cukup gelap karena Jisoo sengaja mematikan lampu tidur, sekarang cahaya hanya datang dari balik pintu dimana Jinyoung berada. Ketika Jinyoung menutup pintu itu, maka ruangan kembali gelap.
Perlahan, Jinyoung mendekat. Ia melangkah dengan gontai menuju ranjang. Rasanya gravitasi menjadi sangat kuat malam ini, Jinyoung juga menyadari hal itu, terlihat dari langkahnya yang sangat gontai.
"Kau sudah pulang?"
Jinyoung tercekat. Namja itu tidak bergeming ketika suara indah Jisoo mengalun ditelinganya. Awalnya ia pikir istrinya itu sudah terlelap tapi ternyata ia salah. Jisoo yang sedang tidur memunggunginya itu ternyata belum benar-benar terlelap. Seketika keringlah tenggorokan Jinyoung, lidahnya terasa sangat kelu untuk menjawab, Jinyoung tahu pasti Jisoo sangat kecewa padanya. Jinyoung tidak punya keberanian lagi untuk menatap istrinya, namja itu memutuskan untuk berbalik dan berjalan menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE S3 ✔ [COMPLETED]
Romance[PJY-KJS] "Kau adalah alasanku kembali lagi kedunia ini, jadi jangan pernah tinggalkan aku" -pjy- "Kau adalah alasanku bertahan didunia ini, jadi jangan sakit dan jangan pernah terluka" -kjs- Sequel YOU ARE Genre : Romance, Fanfiction, Comedy © pepi...