[SUDAH DITERBITKAN - TERSEDIA DI TOKO BUKU]
Peristeria Elata berada diambang kematian karena diam-diam mengikuti les musik tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Seolah itu belum cukup berdosa, Elata mempertaruhkan namanya akan dicoret dari daftar kelua...
Jika memang jalan kita ditakdirkan bertemu, bukankah percuma untuk menghindariku?
👑
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bagaimana cara Elata menjelaskan situasi dirinya yang tiba-tiba saja ingin melarikan diri dari kelasnya sekarang ini?
Dari angka satu sampai sepuluh, kepanikan Elata ada dinomor limabelas!
Seluruh cewek di kelas terkesima bukan hanya karena wajah tampan bersinar cowok itu, tapi juga bagaimana cara Noah berjalan melewati deretan kursi dengan satu tangan tenggelam di saku.
Tapi tidak dengan Elata yang justru semakin berusaha menenggelamkan wajahnya di balik buku.
Kursi di sebelahnya bergeser disertai ransel yang diletakkan di meja. Aroma yang ia kenali tercium. Elata mulai menebak kapan cowok itu akan menyapanya dan seketika ia jadi ketakutan.
Dia. Mantan. Narapidana. Wajar jika Elata takut. Kenapa sekolah ini bisa menerimanya begitu saja?!
"Elata," Panggilan itu berasal dari depan kelas dan ia menegakkan tubuh tanpa menurunkan buku. "Nanti istirahat antarkan Noah mengambil buku paketnya di perpustakaan. Untuk sementara kalian berbagi buku dulu."
Elata menuai banyak tatapan iri, memuja dan entah apa lagi yang tidak bisa ia teliti satu persatu dari teman-temannya. Ia menurunkan buku paketnya lalu menggesernya perlahan hingga buku berada di tengah.
Ketika pelajaran dimulai, getaran di saku kiri mengalihkan kecemasan Elata yang belum juga hilang.
Peristeria Elata : DIEM! Ini gara-gara lo pindah demi sebangku sama Ginanjar! Temen macem apa lo?!
Mona Zubaidah : Eh, jangan gitu dong cintaku. Lo mau tuker? Yaudah gue ikhlas, deh.
Peristeria Elata : Terus gue sebangku sama pacar lo dong?!
Mona Zubaidah : Ini nih dilemanya kalo udah punya pacar gue nggak bisa mengusahakan kesempatan bersama cogan yang lebih memadai. 😥 Tapi itu makhluk cakep banget Ya Tuhan. Tanyain rumahnya kek di surga sebelah mana gitu. Mau gue kirimin pelet...
Elata mengabaikan pesan itu dengan dengusan kesal. Tidak ada materi pelajaran yang dapat ia cerna. Duduknya gelisah dengan tangan memainkan pulpen.
Ponselnya bergetar lagi.
Mona Zubaidah : Kok cuma diread? Lo lagi mengusahakan cogan, Ta? Gue bantu dari sini. Pertama-tama lo pura-pura pingsan terus nyeder di bahu Noah. Gih buru... Gue itung sampe tiga nih...
![The Prince's Escape [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/145887741-64-k597483.jpg)