Chapter 11: Captivated

1.2K 183 54
                                    

Sesampainya di Bighit, Jungkook langsung menuju ruang kerja Jin yang ukurannya lebih besar dan lebih luas dari ruang kerja produser lainnya. Sekitar lima belas orang yang terdiri dari staf yang terlibat dalam pembuatan album perdana Rose berkumpul di ruangan berukuran 7x7 meter yang dihiasi banyak pernak-pernik Mario Bross tersebut. Mereka berkerumun di depan layar komputer besar milik Jin, berniat menonton video klip lagu debut Rose yang akan dirilis setengah jam lagi.

Lagu berjudul Remember The Night itu adalah hasil campur tangan Jin dan Jungkook yang mereka kerjakan selama berbulan-bulan lamanya. Bercerita tentang kisah sepasang muda-mudi yang dimabuk cinta.

"Jungkook, kemari!"

Orang-orang di ruangan itu memanggil Jungkook sambil melambaikan tangan, menyuruhnya mendekat. Setelah melakukan high five dengan rekan-rekannya, Jungkook mengambil tempat di samping Rose karena hanya di sana tempat yang kosong. Di sebelah kirinya ada Jimin yang duduk dengan bertumpang kaki dan Jin yang sedang melakukan video call dengan Seokhyun.

"Jungkook-ah, bilang pada Rose untuk tenang. Daritadi dia tidak berhenti menggoyang-goyangkan kakinya karena cemas," salah satu rekan mereka yang bernama Yeonwoo mengadu pada Jungkook. "Daritadi kami sudah mencoba menenangkannya, tapi tidak berhasil. Sepertinya hanya kau yang bisa membuatnya tenang."

Kalimat itu membuat Rose mendelik tajam pada Yeonwoo, namun suara lembut Jungkook berhasil meredakan kekesalannya.

"Tenanglah, Rose. Aku, kau, dan yang lainnya sudah berusaha sebaik mungkin. Jika banyak orang yang menyukainya, itu adalah bonus dari kerja keras."

Kata-kata yang keluar dari mulut Jungkook menjadi obat penenang paling mujarab bagi Rose. Kakinya yang sejak satu jam lalu tidak mau berhenti bergerak karena cemas seketika berhenti setelah mendengar Jungkook bicara. Dengan lembut Rose membalas, "Aku harap mereka akan menyukainya. Terimakasih, Oppa."

Sorakan menggoda dari rekan-rekan lain yang memang tahu soal kedekatan Jungkook dan Rose menggema di ruangan, membuat dua manusia itu memalingkan wajah dan menggaruk tengkuk karena malu. Sementara Jimin dan Jin yang mengetahui bahwa Jungkook sudah memiliki istri hanya mampu tertawa kecil. Mereka yakin Jungkook berkata begitu hanya untuk menunjukkan kebaikan dan kepeduliannya kepada gadis muda itu.

Ruangan itu menjadi hening saat waktu tersisa lima menit lagi sebelum perilisan video klip Rose. Semuanya menatap ke arah komputer, menunggu dengan jantung berdebar. Bisa jadi atasan mereka yang bertugas mengunggah video tersebut di ruangan lain akan tertawa jika melihat bawahannya harap-harap cemas begini.

"Videonya sudah rilis!" seseorang di antara kumpulan itu berteriak riuh, membuat yang lain kembali fokus menatap layar komputer yang menampilkan laman Youtube channel iBigHit dimana video klip Rose akan dirilis.

Rose segera me-refresh laman Youtube-nya dan menemukan video klip baru diunggah satu menit yang lalu.

Suara merdu Rose mengalun, menjadi satu-satunya suara yang terdengar di ruangan itu. Konsep seorang gadis muda yang sedang jatuh cinta berhasil dibawakan Rose dengan sempurna. Suasana menjadi riuh ketika adegan Rose 'ditembak' oleh seorang pria yang menjadi lawan mainnya dalam video klip tersebut.

Tepuk tangan meriah dan ucapan selamat tertuju kepada Rose setelah video selesai diputar. Doa supaya lagu Rose menjadi hits pun dilontarkan oleh rekan-rekannya. Sepuluh menit kemudian, perkumpulan itu bubar, menyisakan Rose bersama tiga orang pria yaitu Jimin, Jin, dan Jungkook. Tiga produser yang merupakan rekan kerja sekaligus kakak laki-laki terbaik yang ia miliki.

"Sebagai perayaan video klipku yang baru rilis, aku akan mentraktir Oppa semua!" seru gadis cantik berambut panjang tersebut.

Jimin dan Jin bersorak gembira, sedangkan Jungkook hanya tersenyum ramah.

Shred Into Pieces | JJK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang