Vote sebelum membaca 😘😘
.
.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Cleopatra tersentak kaget begitu lamunanya terganggu oleh suara seseorang sambil menepuk bahunya. Ia mengadah, menatap pria yang sedang berdiri di belakangnya. Mata Jarvis melihat ke luar jendela, mencari sesuatu yang menarik perhatian Cleopatra dari luar.
"Apa yang menarik di luar sana?"
"Tidak ada," ucap Cleopatra sambil berdiri. Mengambil pakaiannya dari walk in closet, Jarvis mengikutinya dari belakang.
"Kau mau apa?"
"Tentu saja mandi, Jarvis. Badanku terasa lengket." Cleopatra memilih baju-baju yang tergantung, tapi tidak ada satu pun yang menarik perhatiannya. "Belikan aku baju lagi, Jarvis," ucapnya menatap Jarvis yang berdiri di ambang pintu. Pria itu menganggukan kepalanya sekali, membuat Cleopatra tersenyum puas.
Ia melangkah mendekat lalu memeluk Jarvis dengan erat sambil tertawa kecil. Sedetik kemudian Cleopatra melepaskan pelukannya, mengambil handuknya lalu berjalan menuju kamar mandi sambil bersenandung, sesekali ia melompat sebagai bentuk rasa senang.
Dengan gerakan perlahan, Cleopatra membuka kancing kemejanya. Begitu seluruh pakaiannya sudah berserakan di lantai, Cleopatra menendangnya ke belakang. Tangannya menggapai tombol shower, seketika tubuhnya yang telanjang diguyur oleh air yang begitu menyegarkan.
'Pergilah sebelum terlambat, lari dari Jarvis yang akan membawa kepedihan dalam hidupmu.'
Kembali, kata-kata itu terulang dalam pikiran Cleopatra. Satu hari berlalu, tidak membuat Cleopatra melupakan begitu saja kalimat yang diucapkan Gwen. Biasanya ia akan melupakan perkataan orang lain hanya dalam waktu beberapa jam tanpa memikirkannya. Namun, kali ini Cleopatra tidak bisa melupakannya. Sebanyak apa pun guru privat-nya bicara, tidak pernah ia ingat. Berbeda dengan hal ini. Hanya kalimat-kalimat pendek, tapi mampu membuat Cleopatra mengingatnya setiap saat.
Mata Gwen tampak seperti tidak memperlihatkan ia sedang bermain-main, ia tampak serius, mengusirnya pergi dari kehidupan Jarvis. Itu yang Cleopatra pikirkan, Gwen menyuruhnya pergi karena tidak menyukainya. Bukan hanya Gwen, tapi Jack juga tampak tidak menyukainya. Pria itu hanya diam sambil menatap tajam Cleopatra saat dirinya pulang dari rumah sakit.
Berbeda dengan Jarvis, pria itu terlihat baik-baik saja. Tidak terlihat bahwa pria itu akan menyakitinya. Memang Cleopatra sesekali pernah melihat tatapan tajam Jarvis, tapi ia menganggap itu adalah hal wajar bagi seorang pria. Jadi, Cleopatra selalu menertawakan dalam hati bila mengingat perkataan Gwen, meskipun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia juga sedikit ketakutan.
Setelah selesai membersihkan diri, Cleopatra membungkus dirinya dengan lilitan handuk. Berjalan keluar dari kamar mandi, ia mendesah pelan karena harus memilih kembali pakaian yang sama. Padahal Cleopatra sengaja berlama-lama mandi, ia pikir Jarvis akan langsung membelikannya pakaian. Cleopatra menghentakan kakinya kesal, mengambil salah satu dress berwarna toska.
Cleopatra berjalan menuruni tangga setelah selesai berdandan, make up yang tipis dengan rambut yang digerai. Mata Cleopatra meneliti lantai dua, mencari sosok Jarvis. Cleopatra mendengus ketika tidak menemukan sosok yang ia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Jerk [DITERBITKAN]
Romance#Second_story_of_JERK_serries #Jack_and_Gwen_Son Semenjak hari di mana amarahnya memuncak, tidak ada satupun yang tahu bahwa seorang Jarvis Cassila Hudson telah menjadi serigala liar yang bersembunyi dalam kegelapan. Layaknya predator berbahaya, ser...