BAB 14 (ind & eng)

782 130 8
                                    

Sudah tiga hari semenjak perayaan pesta pernikahan Oliver Henderson dan Gracie Harlow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tiga hari semenjak perayaan pesta pernikahan Oliver Henderson dan Gracie Harlow. Dan, selama dua hari itu Isabella menghabiskan waktunya memikirkan jawaban atas lamaran tidak terduga yang Anthony berikan padanya.

Isabella bisa saja menerima lamaran di malam itu, tetapi kenyataan tak semudah itu. Ada banyak hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu, karena jawaban yang ia berikan adalah penentuan untuk jalan masa depannya. Empat hari waktu yang Anthony berikan untuknya memikirkan jawaban.

"Ini tidak akan membantu sama sekali." Isabella beranjak dari sofa memanjang di dekat jendela. Rok gaunnya bergerak lembut menyapu permukaan lantai. Ia meninggalkan kamar, berjalan menuju ke kamar orang tuanya yang terletak di paling ujung ruangan lantai dua.

Tok tok tok...

"Ibu, ini aku."

"Isabel? Masuk, sayang." Sahut Ibu dari dalam.

Maka, Isabella menarik kenop pintu ke bawah lalu melangkah masuk ke dalam kamar yang kini di tempati sang ibu. Sementara ayah sudah meninggalkan rumah sejak beberapa jam lalu ke balai kota untuk bekerja.

"Mau membicarakan kepulanganmu ke Paris, sayangku?"

Isabella mendudukkan dirinya ke sudut ranjang. Lady Vandeleur sedang dalam keadaan tak sehat, itu sebabnya dia tak meninggalkan kamar tidur. "Aku ingin membicarakan suatu hal yang penting bersamamu, bu. Aku tahu keadaan Ibu kurang sehat belakangan ini."

"Tak perlu khawatir, sayangku. Saat ini, aku sudah lebih sehat dari sebelumnya." Lady Vandeleur menatap wajah Isabella. Sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman tipis, "Apakah ini tentang Paris atau hal lain?"

"Hal lain." Isabella meraih tangan Ibunya lalu menggenggamnya lembut. "Seorang pria melamarku."

Mendengar itu, Lady Vandeleur menatap putrinya dengan raut terkejut sekaligus senang. "Bagaimana pria itu? Apakah kau mencintainya?" Isabella mengangguk ringan. "Tetapi aku ragu, Ibu."

"Pria itu— Anthony, bukan?"

Isabella tak mengangguk, tetapi tak juga menggeleng. Meskipun tidak menjawab, Lady Vandeleur sudah tahu jawabannya. Semenjak kejadian di Aubrey Hall, sudah tak asing baginya apabila Isabella dalam keadaan gusar pastinya ada Anthony di dalamnya.

"Kau takut dia tidak bisa mencintaimu?" Lady Vandeleur mengusap lembut kepala Isabella. "Cinta itu pasti mulai tumbuh di hatinya walaupun hanya sedikit. Tugasmu hanyalah memastikan cinta itu semakin berkembang, Isabella."

"Bagaimana jika aku tak bisa?"

"Kau mencintainya, itu yang terpenting." Lady Vandeleur tersenyum kecil. "Ingat, Isabel. Cinta selalu datang di saat-saat tak terduga. Dia bisa saja melamar Miss Edwina, tapi dia memilihmu. Menurutmu, mengapa demikian?"

BURNING BLUE ━━ bridgertonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang