8. pendatang baru

25 10 0
                                    

Akhirnya saya bikin part ini udah lama banget, keinget janji yang saya bilang malah hari ini. Sorry.... Soalnya pada saat itu saya belum ada inspirasi buat tengah-tengah ceritanya.

Nahh sekarang juga saya ada sedikit ide buat Kasih konflik dibagian sini..

Bentar lagi kok tunggu aja beberapa part nanti ada something nya, ok.

Happy a nice day, 😘

****

Hari-hari yang cerah. Paparan cahaya mentari terik, tak mampu menganggu sepasang muda-mudi itu. Berada dalam rumput hijau yang segar, bunga yang indah dan jalan raya yang cukup jauh dari tempat mereka duduki sekarang.

Sarah hanya bisa diam tanpa berkata lagi, dia bersandar pada bahu kakaknya. Sambil tersenyum menikmati hangatnya cahaya ilahi. Cieee..

"Eh, sar. Kita potret dulu yok di sini!" ajak pemuda di samping gadis remaja bernama Sarah itu. Segera pemuda itu mengambil ponselnya yang berada di saku celananya.

"Ciee.. Baru tau gue cantik kali ya, ahh ciee." Sarah pun dengan jahilnya mencolek-colek pipi Kakaknya.

"Eh? Paan si?! Ya kali lu kan suka selfie noh, selfie cengo aja d potret juga. Kalo gue cuman sekali-kali aja. Heh." jawab Danny, ia pun merapihkan poninya yang agak sedikit mulai memanjang.

Mendengar penuturan kata dari kakaknya, Sarah hanya bisa cemberut sambil menyikut lengan kakaknya, sedangkan si korban cuman nyengir gorila. Aslian! Nyengir dia tuh lebar, kayak lapangan futsal.

"Yaudah ayo, kita potret." Sarah pun merebut ponsel milik kakaknya. Lalu ia mulai membuka aplikasi kamera.

"Sama gue aja ya, takut tangan lu malah bikin ponsel gue bubuk." ia merebut kembali ponselnya. Setelah memikirkan apa yang akan terjadi dengan riwayat barang yang di sayanginya itu.

"Lah, emang kalo sama gue, napa?"

"Yang namanya cewek tuh, kalo posenya jelek, dia bakal kesel. Apalagi kamu, yah.. gue takut malah ponsel gue yang harus di rehabilitasi." ucapnya datar dengan jari yang sedari tadi berpindah-pindah efek. Sedangkan Sarah, dia hanya terkekeh pelan. Lalu dia menatap kakaknya ini.

"Ya kalo gak ada yang cocok, mending pake natural ajalah Dann, ini kan bagus. Latar sama cahayanya mendukung."

Ia pun memeluk kakaknya dari samping ini dengan tatapan berpindah pada ponsel yang sedang di mainkan kakaknya, sedangkan si kakak tidak mengindahkan apa yang dilakukan adiknya ini. Ia malah lebih fokus pada barangnya ini.

"Nah udah siap, dari pose gini yah. Satu.. Dua.. Ti-ga" ucap Danny.

Ckrekk!

"coba aku liat." ucap Sarah, lalu ia menarik benda persegi panjang itu dengan menggunakan jempol dan telunjuknya. Danny pun memberikannya ruang untuk melihat.

#udah anggep aja lagi pelukan, ia si Sarah yang meluk gitu. Biar gampang.😂 sorry kalo nanti fotonya beda2, saya cuman menampilkan foto yang lagi bagusnya kok, sungguh! 😩

"Mayan bagus." ucapnya sambil melihat hasil foto tadi.

"Udah sekali aja." Danny pun langsung mematikan hpnya dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Lah kok? Kok cuman sekali sih? Gak rame banget." ia pun langsung menjauhkan tubuhnya dan menautkan kedua alisnya hingga menyatu.

Danny pun membalas tatapan adiknya seolah dia lelah dengan balasan ucapan itu. "Kan lo udah bilang ini bagus. Udahlah.. Nanti keterusan malah ngabisin memori gue nanti, ck."

my love, gone...? (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang