9. 🎵 Bodyguard

1K 126 5
                                    

🔊Naruto soundtrack

Saika & Storm

⛔ Part ini menggunakan backsound. Gunakan Earphone untuk pengalaman membaca yang lebih baik.

*

*

*

Sirine polisi dan ambulance saling bersahut-sahutan. Mobil-mobil ini memenuhi pelataran kediaman yang kini sudah tampak babak belur tersebut.

Naruto terduduk dibelakang ambulance, tengah sibuk mendengarkan arahan selanjutnya dari agensinya.

Seorang gadis bersurai merah muda dengan name tag Haruno Sakura datang membawa kotak p3k yang besar.

"Summimasen, Tuan. Saya akan-" kata-katanya terpotong saat Naruto mendongak. Gadis itu membeku, kedua netra emeraldnya membesar, mulutnya terbuka terkejut.

Naruto masih diam, memperhatikan ekspresinya dengan datar.

"Na..ruto.." Sakura bergumam lemas.

Naruto memiringkan wajahnya. Sakura tersentak, ia berdehem dan segera fokus pada profesinya.

"Saya akan mengobati luka anda." Lanjut Sakura. Keadaan berlangsung hening, Naruto bagaikan boneka yang tak menolak dirinya diapa-apakan. Ia bahkan tak merasa sakit saat lukanya diteteskan alkohol dan beberapa obat.

Sakura tetap menunduk, mengobati luka Naruto. Namun, matanya tak bisa diajak ikut kerjasama seprofesional mungkin. Segera saat air matanya jatuh, ia menangis.

"Apa ini benar-benar Naruto..." Sakura bergumam, terisak, melawan sendiri perasaan terkejut dan hatinya yang sakit. Ia bingung harus merespon senang atau sedih. Ia tau sahabatnya itu sudah mati sejak satu tahun lalu.

Naruto menoleh. "Kau kenapa?"

Sakura tersentak. Tangannya yang sedari tadi bergerak mengobati luka tembak Naruto kini berhenti. Emeraldnya naik menatap netra safir yang bingung.

Mengapa hatinya terasa sakit? Padahal ini adalah hal yang wajar, mungkin pemuda yang tengah ia rawat ini bukanlah Naruto sahabatnya. Hanya parasnya saja yang mirip.

"Summimasen.. Kau mengingatkanku pada teman lamaku." Jawab Sakura mencoba setenang mungkin meski air matanya tak mau berhenti keluar.

Naruto terdiam. Paras kakunya bak robot yang tak merasakan apapun tanpa program yang di input.

Sakura sampai saat ini masih belum bisa menerima kepergian sahabatnya yang tiba-tiba. Meskipun ia tau itu tidak baik dan mungkin saja Naruto sudah tenang disana... Perasaan terkejutnya ini benar-benar menohok hatinya dan tak bisa dipungkiri.

.

.

.

Sakura tersenyum hampa.

"Berharap hal kosong apa aku, menginginkannya kembali bersama kami... Naruto.. Baka! Kau bersalah sudah meninggalkan kami.." Batin Sakura berkecamuk. Ia menunduk dalam, menahan ringisan hatinya yang pedih.

 Ia menunduk dalam, menahan ringisan hatinya yang pedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Broken IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang