Rapat berakhir, hasilnya pertukaran aset yang dijanjikan dan dua sandera ini akan diwakilkan 3 klan besar; Senju dan Uzumaki yang dipimpin oleh pemimpin klan Ootsutsuki, Toneri.
Disaat-saat terakhir, Toneri mempunyai satu permintaan khusus pada daimyo yang hadir.
Toneri tersenyum tipis, "Aku tertarik pada satu orang pengawal disini." netra biru itu melirik Naruto.
"Aku ingin dia ikut mengawal kami."
Hinata bahkan Naruto ikut menoleh pada Toneri.
Daimyo disana dibuat terkejut. Meskipun jarak jelas pandang para daimyo paruh baya sudah mulai memburuk, mereka tetap berusaha menegaskan objek penglihatan mereka pada Naruto.
Terkejut. Melihat sosok berambut pirang itu membuat mereka sekarang yakin bahwa kematian Uzumaki Naruto hanya sekedar rumor belaka seperti apa yang dikatakan pihak Uzumaki.
Namun, mengapa Naruto lebih memilih sepupunya untuk menggantikan dirinya menjadi seorang pemimpin klan Uzumaki?
"Na-Naruto-sama!" Seorang daimyo bergumam gugup. Setelah satu tahun penuh tidak melihat kehadiran sang pemimpin muda, kini Naruto kembali muncul sebagai pengawal pribadi Hyuu Hime.
Posisinya banyak dipertanyakan didalam benak para daimyo.
Toneri menyipitkan matanya bosan. "Apa permintaanku diterima?"
Para daimyo kembali direbut atensi untuk menatap Toneri yang kini bersandar pada kursinya. "Jika itu permintaan Anda—"
"Tone— Ootsutsuki Ouji," Hinata bersuara, Toneri menoleh.
"Kenapa harus pengawal pribadi saya?" Sebenarnya Hinata keberatan atas permintaan kekasihnya tersebut. Pasalnya banyak sekali pertanyaan didalam kepalanya yang harus ia keluarkan dan dijawab oleh Naruto malam ini.
"Aku tertarik dengan skill pengawalmu. Tenang saja, delapan pengawalku akan mengawalmu sampai dikediaman Hyuu." Toneri tersenyum manis menyiratkan enggan dibantah.
Hinata jadi malu sendiri, "i.. iie.. Itu berlebihan.." gumamnya.
Sayangnya para daimyo juga tidak bisa menolak, karena memilih pengawal lain selagi tidak ada unsur yang akan melukai para penerus klan atau merusak rencana, mereka bisa menyetujuinya.
Apalagi, kini keamanan penerus klan Hyuu bertambah, jika mereka mengizinkannya.
Hinata ingin sekali menolaknya mentah-mentah karena rasa penasarannya yang bergejolak tinggi pada Naruto, namun ini demi keselamatan Shion. Lagi pula yang ia percaya di klan aliansi setelah Toneri, adalah Naruto dari pihaknya.
Hinata bergeming dengan tatapan kosong dikursinya, tanpa seulas senyum pun. Sementara Naruto memerhatikannya.
"Segera beritahu aku kabar Shion setelah kau bertemu dengannya." perintah Hinata bergumam pada earphonenya.
"Baik, Hinata-sama."
Hinata melirik Naruto dibelakangnya. Pemuda itu tampak berdiri dengan tenang barusaja melepas sunggingan hangatnya, meskipun matanya kini menatap Toneri dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Ice
Fanfiction"Dia... Tunanganku. Telah mengalami pertukaran hidup denganku." - Hinata. Hati yang sudah membeku takkan bisa menghangat semudah itu. Siapa yang duga jika hari indah itu akan berubah menjadi hari tragedi? Berkat teknologi dan kecerdasan ayah Naruto...