16. Sukoshi dake

1.1K 118 15
                                    

Markas cabang Senju
22:25 pm

"Tapi Hyuuga mempunyai 50 anggota klan lebih. Kau tidak bisa memeriksa mereka satu persatu dalam waktu singkat." Shiho bergabung. Lumayan merepotkan memeriksa semua tersangka, lagi pula jika memang benar pelakunya adalah salah satu dari anggota Hyuuga sendiri, mereka mungkin sudah mengetahui tentang pergerakkan Agent Senju. Dan akan sulit membuat mereka buka mulut.

"Aku sudah tau siapa orangnya." Naruto menoleh. "Hyuuga Natsu.."

Semua yang berada dekat dengan meja bundar, melebarkan matanya tidak percaya.

"Natsu-san? Bukankah dia pelayan Hanabi-chan?" Sai memiringkan wajahnya. Mengapa orang terdekat para penerus Hyuuga sendiri yang ingin mencelakai keluarganya?

Shiho mengernyit. Sejauh yang ia tahu tentang pelayan baik hati yang satu itu, ia tidak mungkin berani melakukan pengkhianatan. "Kau tidak bisa menuduh 5 keluarga besar aliansi teratas tanpa bukti yang kuat."

Naruto mengangkat surat aslinya yang baru saja ia celupkan ke air.

Naruto sempat memerhatikan saat-saat surat itu terendam air kimia milik Minato karena ulah ceroboh Tenten tadi sore. Dan hasilnya, kertas itu menunjukkan sebuah simbol cuaca di akhir angka yang perlahan muncul jika terkena air lagi.

"Musim panas.." Shiho bergumam, kedua netra dibalik kaca mata bulat tersebut, melebar.

*Di Jepang disebut, Natsu.

.

.

.

~BROKEN ICE~

Shion barusaja membuka matanya. Rasanya pagi ini ia akan memulainya dengan damai diawali pagi dengan kasur yang empuk. Cahaya mentari yang hangat dan kicauan burung yang merdu.

Tapi...

"Shioon!" Panggilan itu membuat Shion tersentak. Tubrukan dari Hinata membuat ia sepenuhnya tersadar.

"Hi-Hinata-sama!"

"Yokatta... Hontou ni yokatta!" Hinata mengeratkan pelukannya pada Shion, sangat bersyukur saudarinya itu baik-baik saja. "Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kau baik-baik saja?" Hinata melonggarkan pelukannya dan melihat Shion dengan teliti.

Terlihat lingkaran hitam dibawah mata Shion dan bibirnya terlihat masih pecah-pecah, pucat dan lebih kurusan.

Shion mengangguk dan tersenyum senang. "Sangat baik, aku merasa sangat baik, Hinata-sama. Akhirnya, aku kembali. Tapi yang benar-benar membuatku merasa sangat baik adalah kini aku tahu bahwa Hinata-sama baik-baik saja."

Hinata mengerucutkan bibirnya, "Bagaimana kau tau? Aku khawatir sekali!"

"Jika Hinata-sama sudah bisa berisik seperti biasanya, artinya Hinata-sama baik-baik saja." Shion tertawa saat melihat ekspresi Hinata berubah cemberut.

"Fuh, sepertinya aku harus belajar banyak darimu mulai sekarang. Bagaimana menjadi hime yang benar." Hinata terkikik kecil.

Shion terdiam, meskipun senyum itu masih disana. Ia benar-benar tidak percaya ia bisa kembali kekediaman Hyuuga. Keluarganya yang hangat.

Namun, seseorang yang membuat Shion kembali terkejut sekaligus bertanya-tanya adalah...

"Naruto?!" sangat senang, Shion melebarkan senyumnya. Setelah dua tahun di Australia tidak bertemu dengan Naruto, akhirnya sekarang mereka bertemu. Shion sangat merindukan sosok pemuda yang kerap membuatnya jengkel itu.

Broken IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang