Episode 19 Menara

690 68 8
                                    

Update jam segini gapapa lah ya. Drpd bosen ngeliatin tumpukan episode 😆. Yang penting sudah termasuk Jumat, nyuehehe
Udh deket aja nih endingnya. Tenang aja ada cerita lain yg sdh ku tabung. Wwhoppps spoiler 😂😂
Kookmin tentunya




Jimin POV:
Aku, Taehyung, dan Jungkook disuruh masuk mengecek isi menara yang besar dan bau ini. Hmmm, ruangan yang ada disini sangatlah sedikit tapi bisa dibilang anak tangganya yang amat banyak bisa menguras tenaga sendiri. Denah tempatnya mudah. Dua ruangan besar di samping menara dan satu ruangan di tengah lalu sisanya tangga melingkar yang menjulang ke atas atap.
"Aku akan mengecek ke atas" kata Jungkook
Aku yang mendengar pun melotot dan berbalik serta menatap Jungkook
"Kau serius!?"
"I-iya aku harus, jangan jemput aku bila ada sesuatu" kata Jungkook kepada ku dan Taehyung
"Hmm, kembalilah kalau begitu. Hidupmu masih panjang, kembalilah" kata Jimin sambil memberinya good luck charm
"Kau akan memerlukannya nanti" kata Ku sambil menaruh good luck charm berbentuk bulan sabit di tangannya
"Duluan ya" kata Jungkook sambil lari menuju tangga dan ke atas
.
.
.
Jungkook POV:
Jiminie hyung, kau akan tahu kenapa aku tidak ingin kau menjemputku. Sebenarnya aku tidak ingin menerima bulan sabit yang bersinar ini. Karena bila memang benar keberuntungan akan pindah ke aku dan bukan Jiminie hyung. Bulan sabit ini kalau ku lihat memiliki warna biru gelap yang sangat gelap disaat malam atau gelap. Meski begitu warna biru ini akan bersinar ketika ada sesuatu yang menimpa si perwakilan warna. Dan warna kuning yang sangat gelap disaat tempat terang atau pagi. Iya, ini agak keren sih. Bisa berpindah warna.

 Capek banget dah, sampai kapan sih ini tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Capek banget dah, sampai kapan sih ini tangga. Batin ku sambil berhenti berlari menaiki tangga dan melihat atas.
Buset dah, untung saja tingga setengah lagi.
Ya bayangkan lima menit menaiki tangga tak henti. Meski berhenti sebentar itu pun mau melihat aku sudah sampai mana.
.
.
Ketika sudah sampai diatas.
Aduh, kaki ku capek sekali. Lho kok...
Sudah subuh saja!?
Apa-apaan ini. Perasaan tadi aku sampai kalau diperkirakan sekitar jam 10:30 dan kenapa sudah jam 03:00 subuh sih?
Apa memang ini cuma perasaan ku ya. Ya sudah sih, aku akan mengecek sekitar dan kalau bisa melihat hyung-hyung ku yang lain.
.
.
.
Jimin POV:
Ku harap keberuntungan itu menyertaimu Jungkook...



"Jimin-ah, kenapa melamun" kata Taehyung
"Ahh, gapapa kok cuma.." Kata ku sambil nunduk kebawah
"Hmm, tidak apa-apa. Aku dan Jungkook hanya berteman kok, santai saja" kata Taehyung
"Hmmm, ada satu hal lagi sebenarnya"
"Eum? Apa itu?" Kata Taehyung mengajakku duduk sebentar
"Ya... Kau sahabat tebaikku. Terima kasih telah menjaga kami. Kalau tidak ada kamu mungkin grup ini tidak akan ada yang mengingatkan dan juga penasehat" kata ku sambil menatap Taehyung
"Hmm, tidak usah berterima kasih. Aku terlahir dengan sifat dan kebiasaan seperti ini. Sama seperti kamu yang setia dan melindungi sesama dari serangan" kata Taehyung sambil mengingat seberapa banyak Jimin diserang hanya untuk menyelamatkan dirinya dan temannya.


Tidak pakai lama, Taehyung langsung memeluk ku. Dan mengatakan
"Terima kasih untuk segala perlindungannya Jimin" kata Taehyung sambil mengeluarkan air mata
"Terima kasih juga untuk mu sahabat ku" kata ku sambil mengusap rambutnya


GUBRAKKKKKKKKKK
Kami langsung melotot bersamaan ketika mendengar suara itu.
"Kau dengar suara itu dari mana?"
"Dari perpustakaan" kata Taehyung
"Eoh! Kok aku dari sana?" Kata ku sambil menunjuk labolatorium.
"Kita cek sendiri-sendiri ya. Gapapa kan" kata Taehyung
"Gapapa, jugaan nanti Yoongi hyung, Hosoekie hyung, Namjoonie hyung, dan Jin hyung bakalan datang"
"Ok deh, kalau ada apa-apa panggil aku saja" kata Taehyung
"Sipp" kata ku smabil berjalan menuju ke labolatorium
.
.
.
Hmm kalau dilihat dari penampilan labolatorium seperti sudah lama tidak dipakai. Tapi kalau dari beberapa barang yang ada disini seperti barusan ada yang menggunakan. Ada yang warna hijau, biru, coklat, pink, putih, dan hitam. Emangnya ramuan apaan sih. Aku berjalan makin dalam untuk menelusuri labolatorium yang besar ini. Dan aku melihat ada banyak tabung besar di hadapan ku. Tabung itu terjajar dengan rapi dan kalau aku lihat ke kiri aku melihat ada banyak tubuh orang mati disana. Dan aku mulai berhalusinasi. Apa-kah i-itu JIN HYUNG!?

Aku langsung mengunjungi tabung itu. Dan melihati apakah ada tanda-tanda kehidupan. Aku langsung mendengar bisikan.








Ini Jin hyung. Kau dan teman-teman mu dalam keadaan berbahaya. Aku masih hidup, mereka hanya mengambil kekuatan ku. Untuk sementara aku tidak bisa membantu. Cepat lah lari! Aku bisa merasakan pergerakan mereka mendatangi tempat ini.
Itu lah kata yang bisa ku dengar sebelum aku meninggalkan tempat itu dan tepat sekali. Disaat aku mau meninggal kan tempat itu aku langsung terdorong jauh dan dengan dasyat. Aku langsung menubruk dan meretakkan tembok disamping perpustakaan. Taehyung yang mendengar itu pun langsung keluar.
"Jimin-ah, ada apa. Kenapa tidak mengatakan itu pada ku" kata Taehyung
"I-itu...." Kata ku sambil menunjuk labolatorium dan ada seseorang yang keluar. Memang benar tebakan kami. Anak kelas D yang bernama Velith.
"Hmm, keren sekali. Padahal baru satu sentilan saja" kata Velith pada kami
.
Aku merasa ada hal yang tidak enak. Ada apa ya? Oh iya tumben tidak membentak.
Taehyung pun langsung mengeluarkan daunnya dan merubah menjadi tumbuhan yang sangat subur dan menjalar ke depan dan mengarahkannya ke Velith. Velith berhasil diikat
"Jimin sekarang" kata Taehyung sambil menahan Velith yang memberontak
Aku tanpa arus menunggu langsung mencekek lehernya dengan kedua tangan ku. Ku cekek dia dengan sekuat tenaga.


Hasilnya... Dia masih hidup, ada apa dengan dia. Harusnya kehilangan udara sedikit meski kelemahannya itu cahaya abadi. Apa jangan-jangan ini adalah tiruannya.
"Kalian ini bodoh, Velith yang asli ada di atas dan bukan disini. Lagi pula percuma kalian tidak akan bisa keatas" kata tiruan Velith
"Jimin-ah kau ke atas aku ku tahan tiruan sialan di sini" kata Taehyung
"Tapi.. Hmm, berjanji untuk kembali dengan keadaan yang baik-baik saja ya" kata ku sambil melihat Taehyung yang bengong lalu tersenyum dan langsung menerjang tiruan Velith tanpa ampun.

Bangtan Fantasy [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang