babe • hepta

2.9K 574 291
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Plak!

"BERANI-BERANINYA LO NAMPAR GUE?!"

"Kakak berani numpahin liptint baru gue, kenapa gue gak berani nampar kakak?"

"Heh cabe, di sekolah bukannya belajar malah sibuk dandan."

"Lip tint gue 3CE ori, gak Tony Moly KW-an kayak punya kakak. Wajarlah gue marah."

Lisa yang hendak menyapukan lip tint ke bibir di depan lokernya, tiba-tiba disenggol dengan keras oleh tiga orang senior dengan mata yang menatap Lisa tajam. Otomatis liptint brand new yang baru saja Lisa beli jatuh dan isinya habis tak bersisa. Gimana Lisa gak beringas?

"Cih, lo bisanya emang cuma empat. Nyabe, ngelanggar peraturan, ngelawan kakak kelas, sama menel ke cowok-cowok."

Ini bukan pertama kalinya Lisa dilabrak. Dilabrak kakak kelas sudah jadi makanan sehari-hari Lisa sejak kelas sepuluh. Karena dia nggak takut, kakak kelaspun semakin gencar menyerangnya.

"Dulu Bambam, habis itu Kenzo, terus Tendra, sekarang mainannya Dika yang junior. Besok siapa?"

Lisa tersenyum menantang.

"Pacar kakak."

"APA LO BILANG?!"

"Kalo sampai pacar kakak aja mau sama gue, denger ya kak. Bukan gue yang menel, kakak aja kurang mahal perawatannya."

"KURANG AJAR!"

Salah satu senior itu menjambak rambut Lisa.

"HEH BEGO GUE TREATMENT TUJUH RATUS RIBU SEENAK UDEL LO AJA MAIN JAMBAK!" Jerit Lisa yang kemudian balas menjambak. Ia tidak lagi memikirkan honorific sebutan 'Kakak' untuk seniornya.



Terjadi perkelahian cukup sengit di koridor. Teknus hari ini pulang cepat—tumben, karena rapat guru. Otomatis sekolah sudah sepi. Dika yang baru selesai kerja kelompok dan berniat pulang, mengurungkan niat ketika mendengar ribut-ribut di koridor. Awalnya ia tidak mau peduli, tapi keinginannya berubah setelah mendengar suara Lisa berteriak,

"SAKIT, TELOOOOR!"

"Kak Lisa!"

Setelah mendengar suara yang sangat familier memanggil namanya, Lisa mendorong tiga kakak kelas yang menyerangnya sekuat tenaga hanya untuk menoleh ke belakang, melihat sang pemilik suara. Dika yang seragamnya selalu rapi berdiri di depan Lisa, yang rambutnya udah kayak rambut singa, muka merah-merah, seragam kusut, dan sepatu copot sebelah (sebelahnya tadi dia pakai buat gebukin seniornya).

Dika sebenarnya ingin sekali tertawa melihat penampilan Lisa, kalau tidak ingat Lisa baru saja berkelahi dengan senior seperti di sinetron.

Dika sebenarnya ingin sekali tertawa melihat penampilan Lisa, kalau tidak ingat Lisa baru saja berkelahi dengan senior seperti di sinetron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Barium Beryllium; Donghyuk x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang