ini sudah jam empat sore.
ya, mereka berdua benar-benar menghabiskan waktu bersama.
mulai dari makan bersama, bertukar cerita bahkan sampai naik perahu berdua.
"jiwon! jiwon berenti lari-lariannya!" teriak jeongin yang sudah kelelahan mengejar jiwon.
jiwon masih terus berlari, "kenapa?"
jeongin yang terengah-engah membungkuk dan memegangi lututnya, "aku takut kehilangan kamu"
jiwon tertawa dan dengan jahilnya ia malah berlari lagi, "yaudah kalau gitu aku lari lagi biar kamu takut kehilangan aku"
"EH! LOH?! LOH KOK? JIWON!" jeongin kembali mengejar jiwon yang belari lagi itu.
+
"yaudah aku pulang ya" pamit jeongin.
jiwon mencebikan bibirnya membuat jeongin gemas untuk mencolek dagunya, "udah, besok aku kesini lagi kok"
jiwon mengulurkan kelingkingnya, "janji?"
jeongin menatap kelingking mungil milik jiwon itu kemudian ia tertawa.
"serius?" tanya jeongin.
"oh jadi kamu gamau janji sama aku?"
jeongin menangkup pipi jiwon, "iya, iya aku janji. mana sini kelingking kamu?"
jeongin menautkan kelingking pada kelingking jiwon, "jeongin berjanji!"
"dan jangan balapan motor lagi ya?" pinta jiwon.
jeongin terdiam untuk beberapa saat sebelum kemudian ia mengiyakan omongan jiwon itu, "iya! ngga balapan lagi, janji"
"laki-laki itu yang dipegang janjinya kalau kamu ingkar janji kamu bukan laki-laki ya?" ujar jiwon.
jeongin mengangguk memastikan omongan jiwon, "siap! aku ngga ingkar janji kok"
"yaudah, pamit ya aku" ujar jeongin.
jiwon melambaikan tangannya, "hati-hati!"
setelah itu jeongin pergi meninggalkan hutan manggrove dan juga jiwon.
jeongin pergi dengan semua kebohongannya, bahwa besok ia tak akan kembali.
//-//
btw cuplikan diatas aq bikinin ininya loh:""")