pagi ini jiwon menunggu didepan pintu masuk hutan manggrove lagi setelah kemarin ia juga menunggu jeongin yang tak kunjung tiba.
sekitar duapuluh menit berlalu sepertinya tak ada harapan, mungkin jeongin tak akan datang lagi, batin jiwon.
jiwon pun pasrah dan kembali masuk kedalam hutan.
tiba-tiba saja,
"JIWON!"
jiwon sontak menoleh kebelakang, kearah sumber suara.
ia melihat seseorang yang sedari tadi ia tunggu-tunggu.
"jeongin?"
jeongin berlari dari parkiran motor kedepan pintu masuk hutan manggrove.
jeongin menatap jiwon dengan wajah sumringahnya namun berbanding terbalik dengan jiwon yang cemberut dan menunduk ketika jeongin menatapnya.
"kamu kenapa?" tanya jeongin heran.
jiwon menggeleng.
jeongin menyamakan tingginya dengan jiwon dan kini wajah mereka lumayan berdekatan.
jeongin memajukan sedikit wajahnya untuk melihat wajah jiwon, "maaf ya, kemarin itu aku ada acara"
jiwon memberanikan diri menatap jeongin, "pent-?"
"ini kening kamu kenapa?" jiwon menyadari kening jeongin memar dan beberapa titik lain diwajahnya.
"kepentok tadi" jawab jeongin asal.
jiwon mengernyitkan keningnya, "kepentok? kamu hobi banget mentokin badan kamu? ini sikut kamu, dagu kamu, ujur bibir kamu semuanya kamu pentokin?"
"kamu habis jatoh ya?" tebak jiwon.
jeongin membulatkan matanya, bagaimana jiwon bisa tahu, batinnya.
jiwon menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan menaikkan dagunya, "dari motor? balapan?" tebak jiwon lagi.
benar-benar jeongin tak habis pikir, ini dia peramal apa gimana bisa ngebaca pikiran jeongin.
jiwon mengoyang-goyangkan telunjuknya didepan wajah jeongin, "besok ngga ada lagi ya balap-balap motor, aku paling gasuka sama orang yang gasayang sama dirinya sendiri"
jeongin mengangguk ragu, "e-iya, iya besok ngga lagi"
padahal besok ia masih harus mengulang pertandingan itu karena kemarin jeno terbukti melakukan pelanggaran maka besok ia hanya melawan guanlin.
"yaudah yuk mending kita ke danau, main apa kek gitu. aku kangen tau kemarin kamu ngga kesini" ujar jiwon sambil mencebikkan bibirnya.
jeongin mengambil satu tangan jiwon lalu ia mengangkatnya keatas tinggi-tinggi, "let's go!! aku sampe sore disini, gamau pulang"
senyum jiwon mengembang setelah mendengar bahwa jeongin akan menemaninya sampai sore.
bisakah jeongin menemaninya untuk selamanya? sampai waktu yang tak bisa ditentukan?
//-//
selamat berbuka yeorobun!!! aqu kasih yg manis-manis nih, contohnya kayaa mereka berdua