"jeongin! keluar kamu!" tiffany menggedor kamar anaknya dengan napas yang menggebu-gebu.
jeongin berjalan dan membuka pintu kamarnya, "ck, apaansih ma?"
tiffany menyodorkan ponsel miliknya kepada jeongin, "liat nih!"
jeongin mengernyitkan keningnya lalu mengambil ponsel milik mamanya itu.
"salah satu anggota ekskul pecinta alam universitas indonesia ini lagi-lagi membuat ulah dengan merusak hutan."
jeongin mengembalikan ponsel milik mamanya dan memutar bola matanya, "ma, ayolah. mama masa gapeka-peka sih? jeongin tuh males ma ikut ekskul gapenting itu"
tiffany dengan kesal melayangkan satu tamparan segar ke pipi jeongin.
"kurang ajar kamu! seperti anak ngga di didik, mama malu punya anak kaya kamu!" maki tiffany.
napas jeongin memburu, kalau saja ini bukan orang yang melahirkannya ia sudah menghabisinya dengan tangan kosong.
"harusnya jeongin yang malu punya ibu kaya mama! mau taro dimana muka jeongin, hah?"
setelah itu jeongin menutup pintu kamarnya dengan keras membuat tiffany geram. namun, berbeda dengannya.
ia justru menangis dalam keheningan kamarnya.
benar, ia malu. malu memiliki ibu yang senang bergonta-ganti pasangan setiap harinya. apalagi ibunya ini artis dan sering disorot oleh media.
//-//
sksksksks bodor:(
semoga ga gagal ya heuheu
