pagi ini jeongin ternyata tidak jadi pergi ke hutan manggrove.
takdir berkata lain, ia harus mengejar pak kino alias dosennya karena ada beberapa nilainya yang tertinggal.
"jeongin!" teriak perempuan dari ujung lorong sana.
langkahnya menuju ruangan pak kino tibatiba saja terhenti karena ada suara yang memanggilnya.
jeongin menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggilnya.
"lucy?" jeongin mengernyitkan keningnya.
lucy berlari dari ujung ke ujung untuk menghampiri jeongin.
"apaan?" tanya jeongin.
lucy yang masih terengah-engah mencoba bicara, "lo semalem kemana?"
jeongin menunjuk dirinya sendiri, "gua?"
lucy mengangguk, "gua dirumah hyunjin"
jeongin teringat sesuatu, "oh ya sama satu lagi, bilangin sama nyokap gua gapulang dulu sampe minggu depan"
"minggu depan?!" pekik lucy.
"nyokap lo sakit! lo tega sama nyokap lo sendiri?" lucy mengepalkan tangannya.
jeongin tertawa sinis, "hahaha, alah palingan cuma sakit panas doang atoga meringan,"
"penyakit orang tua, cih" decih jeongin.
tangan lucy melayang hampir ingin menampar pipi jeongin.
"apa? ayo tampar gua ayo, ayo tampar gua kaya nyokap gua!" tantang jeongin.
lucy mengurungkan niatnya untuk menampar jeongin.
"lu kenapa sih, hah? sok peduliin gua sama keluarga gua daridulu? urus aja hidup lu sendiri sama keluarga lu, gausah ikut campur hidup gua dan keluarga gua" tutur jeongin.
lucy kini menunduk, "gausah campurin urusan keluarga gua lagi dan berenti buat cari muka didepan nyokap gua ataupun bokap gua. muak gua sama lu" cecar jeongin.
lucy menitihkan airmatanya namun jeongin malah pergi meninggalkan lucy seolah tak peduli dengan perkataannya.
//-//
makin kesini makin gajelas ya genks? apa gimana?