Ingkar Janji

1.6K 57 0
                                    

"Untuk kedua kali nya gue ngerasain sakit hati lagi" Ucap Anjani sambil menangis.

"Ya itu konsekuensinya, Bahagia dalam pacaran pasti sepaket sama Sakit hati nya" Kata alya sambil memegang kedua bahu Anjani.

"Baru jadian udah berani gini, gimana kedepannya?"

"Udah, lo tenang dulu terus Nanti tanyain ke Najid tentang semuanya"

"Lo aja yang tanyain, gue sebel sama dia"

"Masa gue sih? Ya elo dong kan pacar nya Najid itu elo"

"Iih Alya, gue lagi sebel sama dia terus gak mau ketemu dia dulu"

"Ya udah nanti kita berdua yang tanyain ya"

Di sisi lain, suasana hati Najid sangat Kacau , banyak yang berkecamuk di fikiran nya Gimana kalo Anjani kayak kemaren lagi? Gue gak mau anjani gitu lagi, Terus gimana kalo Anjani gak bisa ngontrol emosi nya? , Gimana kalo dia ngelakuin hal yang aneh aneh?

"Awan, Tadi itu pacar kamu ya?" Tanya Bintang, Gadis yang tadi duduk berdua dengan Najid. Sejak kecil bintang memang terbiasa memanggil Najid dengan kata Awan, tak beda jauh dengan Irawan.

"Iya, aku baru jadian sama dia pas malam perpisahan SMA kemaren" Balas Najid.

"Kenapa dia bisa marah gitu? Terus juga ada janji janji gitu?"

"Tadi aku janji mau dateng ke cafe keluarga nya dia karena dia mau nyanyi disana. Tapi kata bunda aku harus jemput kamu di bandara dan kamu lapar jadi aku bawa kamu kesini, aku gak tau dia juga bakalan kesini"

"Awan, Maafin aku ya gara gara aku kamu jadi ribut sama pacar kamu"

"Iya Gak apa apa kok bintang, Nanti aku coba jelasin ke Anjani tentang ini"

"Eh, kalo dilihat-lihat sih kayaknya dia cinta banget sama kamu. soalnya dia keburu cemburu gitu, gak dengerin dulu penjelasan kamu"

"Hmm, ya udah ayo pulang nanti bunda nyariin"

Lalu Najid pun pergi ke meja kasir untuk membayar pesanan nya tadi dan setelah itu mereka berdua pun pulang ke rumah Bunda Vivi.

"Assalamualaikum Tante" Ucap bintang yang melihat Tante nya sedang menyuapi Cika sambil menonton televisi.

"Waalaikumsalam. Eh bintang, Sini masuk" Ucap bunda Vivi yang langsung menghampiri bintang dan memeluknya.

"Hai Cika, kakak kangen banget sama cika" Ucap bintang yang mencubit pelan pipi gembul Cika.

"Cika juga kangen kakak" Balas Cika sambil memeluk kaki Bintang karena ia terlalu kecil untuk memeluk badannya bintang.

"Bintang, Tante turut berduka cita atas meninggalnya ibu sama bapak kamu ya, maaf juga Tante gak bisa kesana soalnya Cika kemaren lagi sakit"

"Iya Tante gak apa apa kok, justru bintang yang minta maaf, bintang numpang tinggal disini soalnya disana bintang gak ada temen di rumah"

"Sebulan sejuta ya bintang" Ucap Najid sambil tertawa.

"Haha, nanti bintang bantu bantu disini ya tante, sekalian pengen belajar masak juga"

"Iya bintang, dengan senang hati Tante ajarin kamu"

"Makasih Tante"

"Sama sama, Tante mau ke dapur dulu ya, Kamar kamu nanti di tunjukan sama Cika"

"Ayo kak, kamar kakak sebelahan sama kamar Cika" Ajak Cika.

"Oke, ayo"

"Bunda, aku mau ke rumah temen dulu ya" Teriak Najid dari ruang televisi.

"Iya, hati hati" Balas Bunda Vivi dari dapur.

Together With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang