Berdamai

1K 49 2
                                    

Tak lama kemudian, mereka berdua tiba di rumah Alya-- ralatt. Rumah kedua orang tua Alya yang sekarang sedang ditinggali oleh Alya dan teman temannya.

Anjani dan Albar turun dari mobilnya, lalu Albar berjalan ke arah belakang mobil untuk membawa semua barang Anjani dari bagasi mobil dan diletakkan di dekat pintu masuk.

Bersikap seperti biasa saja An, sapa dia, jangan kelihatan seperti orang bego di depan dia.. Ucap Anjani dalam hati sambil menyemangati dirinya.

Lalu Anjani memencet bel yang ada di sebelah kiri. Tak butuh waktu lama, seorang perempuan yang begitu familiar dengan raut muka datar sambil membawa segelas susu datang dan membukakan pintu rumah tersebut.

"Al" sapa Anjani ramah, tetapi Alya tidak membalas senyuman dari Anjani, melainkan Alya hanya melihat Anjani dengan tatapan yang.. Entah tatapan apa tetapi Alya masih belum bisa menerima Anjani bertunangan dengan Albar.

"Masuk" balas Alya ketus, lalu Alya segera membalikkan badannya dan berjalan menuju kamar.

Anjani dan Albar hanya memperhatikan Alya dengan tatapan yang seperti tidak percaya. Anjani sadar, pasti Alya masih tidak terima dengan semua ini, bagaimana jika kalian berada di posisi Alya? Kalian akan melakukan apa? Akankah marah namun hanya bisa diam menahan emosi seperti perlakuan Alya barusan?

"An, Kamar kamu dimana? Aku masukin langsung koper nya ke kamar kamu ya.. " ucap Albar yang mencoba mencairkan suasana.

"Eum..​ Itu disana" balas Anjani sambil menunjuk ke sebuah kamar yang terdapat sebuah foto Alya, Anjani, Divya dan Fitri di pintunya.

Lalu Albar berjalan menuju kamar tersebut sambil membawa satu koper dan satu tas punggung milik Anjani, lalu ia meletakkan barang tersebut di pojok kamar dekat sebuah lemari.

Sementara itu, seorang remaja perempuan tengah menangis di kamarnya sambil melihat sebuah foto. Disana ada satu orang laki-laki yang bergaya konyol sambil memegang sebuah es krim di tangan nya masing masing.

"Albar " lirihnya sambil menitihkan air mata.

Alya mengelus-elus foto Albar, dia yakin bahwa mereka berdua tak akan pernah mengulang momen seperti ini lagi. Bercanda, Berfoto, mengobrol bersama, tak akan ada lagi momen seperti itu.

" Eh apa itu? " ucap Albar sambil menunjuk ke langit, Alya pun merasa penasaran dan ia melihat ke arah langit tetapi tidak ada apapum disana, ternyata Albar hanya menipu Alya, saat Alya memandang lagit Albar langsung menjilat es krim yang ada di tangan Alya.

" Ah kamu jail deh" balas Alya sambil menjejelkan es krim kedalam mulut Albar, lalu mereka pun tertawa bersama.

Ada sebuah rasa sesak saat mengingat momen dari awal Alya bertemu sampai Albar dan Alya menjadi sepasang kekasih. Yang paling terasa sesak adalah saat tadi Alya membuka pintu, ia melihat Albar dengan Anjani.

Hanya melihat kejadian itu saja sudah sukses membuat hati Alya hancur, apalagi nanti Alya harus menyaksikan ijab kobul Albar? Terus nanti jika Albar dan Anjani mempunyai anak..

Together With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang