Percepat

1.1K 55 3
                                    

Setelah beberapa bulan Anjani bertunangan dengan Albar akhirnya Anjani perlahan bisa menerima Albar di kehidupannya, Najid pun mulai bisa merelakan Anjani dan Alya telah move on dari Albar. Tidak ada lagi pihak yang tersakiti,merasa kecewa atau ada unsur keterpaksaan seperti kemarin.

"HAH?!! KOK CEPET BANGET SIH" teriak Anjani yang merasa kaget mendengar informasi itu.

"Ya gak tau, itu udah di atur sama mama dan papa" balas Albar.

"Ga bisa nego? "

"Lu kira itu barang"

"Ya maksudnya undur laah, gue kan belum skripsi, terus juga kuliah baru semester dua, kalo pas semester tiga gue hamil kan ga lucu!"

"Ibu ibu juga ada kan yang masih kuliah?"

"Ya kan gue masih muda"

"Temen lu juga kan ada yang lagi hamil muda"

Anjani pun berfikir, memang ada temen dia yang sekarang sedang hamil muda, dan si cewek itu pun tidak merasa terganggu dengan kehamilan nya.

"Tapi Albar.. Kalo nanti gue hamil cepet kan gue malu"

"Emangnya pas udah nikah elu mau langsung gituan sama gue? "

Reflex Anjani pun langsung menoyor kepala Albar sambil matanya melotot, ia tak percaya Albar akan merespon seperti itu, mendengar kata "Gituan" aja sudah sukses membuat Anjani merinding sekaligus geli.

"Omongan lu gak bisa banget dijaga astaga" protes Anjani.

"Lagian elu langsung mikir hamil hamil aja, gue juga perlu waktu kali buat.. Lu ngerti lah" ucap Albar sambil tertawa.

"Tapi kan april udah deket, bar.. Dua bulan lagi"

"Elu mau nya kapan?"

"Bilangin ke mama lu, gue maunya nanti aja, pas udah semester akhir"

"Astoge" ucap Albar frustrasi. Selain menikah cepat adalah keinginan kedua orang tua Albar, sebenarnya Albar pun perlahan sudah mulai menyukai Anjani, ia ingin cepat menikahi Anjani karena ia cemburu dengan laki-laki yang masih saja berusaha menggoda Anjani.

"Gini aja.. Kita nikah nanti april, tapi selama gue belum siap lu jangan pernah ngapa-ngapain gue"

"Emang gue nya mau ngapain elu? Kebanyakan nonton drakor jadi ngeres otak nya"

"mama sama papa gue udah tau? "

"Udah deh kayaknya"

"Eum..​ Albar​" kata Anjani dengan nada yang serius.

"Apa?"

"Kalo udah nikah, lu mau ngajak gue jalan jalan kemana?"

"Dihh, ngapain ngajak elu jalan jalan?"

"Kan kalo udah nikah suka pada jalan jalan gitu Albar" ucap Anjani sambil memanyunkan bibirnya dan itu sukses membuat Albar terpesona.

"Ya itu kan Honeymoon"

"Gak mau!! Pokoknya gue pengen jalan jalan tapi beda kamar hotel!"

"Nanti aja kalo udah siap, gimana?" usul Albar yang menggoda Anjani sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jijik anjirrr " protes Anjani sambil menoyor kening Albar.

" Tapi ganteng kan? "

Jujur.. Perasaan Anjani kepada Albar sekarang sudah berubah, tidak ada lagi unsur keterpaksaan, entah perasaan apa ini yang pasti setiap digoda oleh Albar, Anjani langsung merasa speechless, dan masih banyak lagi keanehan yang Anjani rasakan ketika bersangkutan dengan Albar.

"Dihh pede amat masnya"

"Eum.. An, pokoknya lo tenang aja, gue sama papa yang akan ngatur gaun, catering, sama semuanya. Ratu cukup duduk manis aja, sering sering ke salon biar nanti keliatan makin cantik"

Deg.. Perasaan Anjani tak karuan saat Albar bilang kata "Cantik" entah mengapa Anjani langsung tersipu malu.

"Apaan si albar" ucap Anjani sambil tersenyum.

"Cieee blusshing" goda Albar.

"Udah lah, gue pengen pulang nih"

"Gitu aja ngambek "

"Ngga ngambek ko, cuma udah ga betah aja disini"

"Ya udah yuk pulang"

Anjani dan Albar pun meninggalkan cafe es krim yang berada di dekat rumah Alya, hanya perlu waktu 10 menit saja untuk sampai ke rumah.

***

"Ciee calon pengantin senyum senyum mulu" Goda Fitri yang melihat Anjani tersenyum saat televisi menampilkan sebuah acara pernikahan Artis papan atas.

"Apaan si fit, itu liat gaun nya warna pink lucu banget fit"

"Iya iya, elu pasti pengen kan nanti pake gaun warna pink di hari pernikahan lo? Udah dari waktu smp lo bilang itu mulu"

Anjani pun hanya menyengir kuda sambil terus menonton acara pernikahan itu.

"Ya ampun, pegel banget kaki gue" ucap Alya yang datang secara tiba-tiba.

"Baru pulang lo? Kemana aja? " tanya Divya.

"Main lah" ucap Alya sambil memijit kedua kakinya.

"Kemana? Sampe pegel gitu"

"Gue seharian keliling mall"

"Keliling doang? Kaga beli apa-apa? "

" Gue makan, Nonton, terus nganter dia beli baju buat ulang tahun nyokap dia"

"Widihh, dia siapa nih?" goda Anjani yang langsung mendekati Alya dengan tatapan super kepo.

"Apaan si An, temen gue lah"

"Cowok?"

"Emm.. E-.. B-bukan" jawab Alya gugup, mana mungkin Alya memberi tahu dengan siapa tadi ia jalan jalan, kemana aja dan ngapain aja, bisa di godain mulu sama mereka.

"Ko gugup gitu? Berarti tebakan gue bener dong" kata Anjani sambil tertawa.

"Ciee, beneran udah move on nih" ujar Divya sambil mencolek pinggang Alya.

"Bentar lagi dapet pengganti Albar nih" kata Fitri

"Bentar lagi bakal nyusul gue ke pelaminan nih" ucap Anjani.

Anjani, Divya dan Fitri terus menggoda Alya sampai merasa risih dan Alya pun memutuskan untuk pergi ke kamar dan langsung tidur daripada terus berkumpul dengan ketiga sahabatnya yang sekarang sedang menggoda Alya terus menerus.

"Berisik anjirrr, ya tuhan.. Tolong kuatkan iman Alya supaya Alya tidak berkata kasar kepada mereka " ucap Alya sambil berjalan meninggalkan ruang televisi.

"Cepet nyusul Anjani ya sayang" teriak Divya.

Alya hanya melotot kepada Divya dan meneruskan langkahnya menuju kamar, lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Ternyata dia tidak seburuk apa yang Anjani ceritakan" ucap Alya sambil tersenyum dan mengingat kejadian tadi pagi di mall bersama si "Dia".

Tuhan..
Saya mohon, jangan ada lagi yang datang lalu pergi, dan jangan ada lagi yang memberi harapan lalu menyakiti.. Tetaplah indah seperti ini..
Ucap Alya dalam hati.

Together With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang