Tragedi Ngidam

1.1K 47 2
                                    

Beberapa bulan kemudian

"AYY!!" Teriak Anjani dari ruang televisi.

"Bentar yang, bentar lagi mateng" jawab Albar dari dapur.


"Lama banget sih suruh masak nasi goreng aja, padahal kalo aku beli di depan komplek pasti cepet" omelnya.

"Ya terus kenapa kamu nyuruh aku ? Kenapa gak beli aja?," Sahut Albar dari belakang Anjani sambil membawa sepiring nasi goreng.

"Eh.. enggak ay, kan enakan buatan suami, hehe" balas Anjani sambil menyengir kuda.

"Ya udah cepet makan"

Anjani pun menatap nasi goreng tersebut seperti akan segera menerkam sesuatu yang menurutnya sangat enak. Tapi fokus Anjani teralihkan kepada beberapa potong timun dan potongan sayuran lain.

"Ayy..  kan aku udah bilang timun nya jangan di potong, pengen yang panjang aja" omelnya

"Ya udah" jawab Albar sambil mengambil semua irisan timun dan memakannya.

"Ini juga nih! Kenapa pake tomat ay? Kan aku gak suka tomat"

"Ya ampun yang, aku lupa"

"Aku jadi gak selera makan ,Ay" ucap Anjani "Kamu aja yang makan deh" sambungnya.

Albar menatap Anjani dan nasi goreng secara bergantian, segampang itu Anjani menyebut kata "Aku jadi ga selera makan" apa Anjani gak menghargai pengorbanan Albar? Jam 23.30 Anjani membangunkan Albar karena ia lapar padahal Albar sedang menikmati tidurnya.

Dan sekarang makanan yang sudah di buatkan oleh Albar dengan susah payah untuk istri tercinta tidak di makan, Albar merasa ingin dirinya hilang di muka bumi detik ini juga.

"Seriously?"  tanya Albar.

"Iya, aku pengen susu coklat aja deh" Anjani pun berjalan ke arah dapur dengan tangan yang terus mengelus perut buncitnya.

Albar menutup muka dengan kedua tangannya, lalu ia menjambaki rambutnya sendiri sambil mengucapkan sumpah serapah di dalam hatinya.

Anjani pun lalu berbalik badan dan melihat ke arah Albar.

"Gitu aja marah" ucapnya dengan nada menyindir.

Mendengar ucapan Anjani, Albar pun langsung melihat ke arah Anjani dengan tersenyum yang agak di paksakan.

"Nggak kok yang, aku cuma ngantuk aja" balasnya.

Anjani pun melanjutkan jalannya ke arah dapur lalu berhenti di depan lemari es dua pintu berwarna merah.

"AYY, SUSU COKELAT NYA ABIS" teriak Anjani yang tidak menemukan susu kesukaannya di dalam lemari es.

"Ya udah besok beli" balas Albar.

"Pengen sekarang!!"

"Asal abisin dulu nasi goreng yang aku buatin tadi"

Anjani pun menarik napas panjang dan mengeluarkannya dengan sekaligus, lalu Anjani berjalan kembali ke ruang televisi.

Anjani lalu memasang raut wajah yang lucu, raut wajah yang selalu jadi favorit Albar saat Anjani hamil. Mata yang puppy eyes dan bibir yang sedikit dimanyunkan.

"Ayy" bujuk Anjani.

Albar pun tak tahan dengan tingkah laku istrinya yang manja ini. Tapi ia masih berpura-pura cuek.

"Apa?!"

"Susu"

"Kamu juga punya"

"Iihhh!!  Maksud aku susu cokelat, kamu mah fikiran nya ngeres mulu!"

Together With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang