Sayangnya.

35 7 0
                                    

Bunga-bunga mekar. Gerimis mampir. Burung gereja kejar-kejaran dengan bayanganku yang berat hati merelakan hari jadi malam. Terik matahari kemarin mengisyaratkan Tuhan tertawa-tawa karena waktu jelas tak pernah tinggal. Selalu terngiang tiap ia tenggelam lagi di ufuk Barat: "Mengapa kamu berhenti di situ, Sayangku?"

ENAM BELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang