Hari ini begitu membosankan, begitulah yang ada di pikiran Jimin sekarang. Ia hanya memutar - mutar ponselnya di atas meja dan merenung, pikirannya pergi kesana kemari. Memang, ponsel miliknya selamat karena Ibu pemilik rumah, yang dipanggil dengan sebutan Umik itu, memasukkan semua ponsel itu ke dalam beras. Ia baru mengetahui ada cara seperti itu, disamping pada kenyataannya ponsel ini tahan air, namun tetap saja membosankan. Karena tidak ada jaringan internet. Matahari sudah mulai condong, tapi rasanya masih lama sekali meskipun hanya menunggu untuk hari esok. Ia bisa melihat kebosanan yang sama dari teman - temannya, kecuali Namjoon. Leader satu itu sedang asyik membaca novel berbahasa Inggris karena kebetulan melihatnya di meja ruang tamu, dan anak pemilik rumah tidak keberatan meminjamkan.
"Hah, aku bosan..." Taehyung sedang telentang di lantai, berguling dan berkali - kali berganti posisi.
"Ya! Masih bagus karena kalian masih bisa bermain game, atau apapun dari handphone itu. Bahkan sekarang aku tidak tahu apakah punyaku masih di atas kapal atau jangan - jangan sudah masuk perut ikan" kata Seokjin yang juga sedang telentang di lantai. "Ya, Yoongi-ya! Kau tidak bosan?" ia melemparkan pertanyaan pada Yoongi yang duduk santai di kursi malas.
"Hmm" jawab yang ditanya tanpa membuka mata. Memang hanya Seokjin dan Yoongi yang ponselnya tidak ditemukan karena saat kejadian, dua orang itu sedang meninggalkan miliknya di kamar.
"Perusahaan masih akan merapatkan bagaimana kedepannya, sementara itu kita hanya bisa menunggu sampai mereka menghubungi kembali" Manajer Hobeom tiba - tiba muncul entah darimana, karena sejak tadi ia tidak ada.
"Kau bisa menelepon ?" ujar Hoseok langsung bangkit dari duduknya. Jika iya, ia ingin sekali menghubungi keluarga di rumah dan memberitahu bahwa mereka baik - baik saja.
"Bisa, hanya saja kalian harus duduk di atas pohon yang memang sering digunakan warga sekitar untuk menelepon ketika badai" jawab Hobeom dengan senyum simpul.
"Woah...Jadi maksudmu karena sinyal disini tidak lancar kita harus memanjat pohon untuk menelepon?" Hoseok berbicara dengan raut tidak percaya sekaligus penasaran. Setelah itu mereka semua riuh membahas bagaimana pembicaraan antara manajer dan kru mereka yang lain di Pulau Natuna. Dan pembicaraan itu semakin menegaskan bahwa tidak ada cara lain selain tetap tinggal di pulau hingga badai reda. Penyelamatan menggunakan helikopterpun terlalu beresiko karena juga tetap harus melalui badai. Pesawat? Di pulau yang tidak terlalu luas ini landasan pacu adalah sebuah kemustahilan.
Keputusasaan mulai merayapi diri mereka masing - masing. Karena rencananya liburan ini adalah saat - saat dimana mereka diberi kesempatan menyegarkan pikiran. Awal bulan Agustus adalah tahap akhir finishing lagu untuk comeback berikutnya. Belum lagi di tambah kegiatan individu yang sudah dijadwalkan seperti syuting drama, syuting iklan promosi, rencana kolaborasi, dan lain - lain. Mereka mulai teringat kembali akan barang - barang yang masih berada di atas kapal. Karena beberapa ada tetap membawa peralatan produksi musik meskipun sudah di cegah oleh Bang PD.
"Sangat tidak lucu jika foto kita muncul di headline news dan dikabarkan 'Bangtan Sonyeondan terdampar di sebuah pulau saat berlibur'. Orang - orang pasti mengira kita ada di sebuah pulau tidak berpenghuni, telanjang dada, dan membuat tulisan 'Help Me' dari batu" kata Seokjin panjang lebar. Kata - katanya membuat yang lain terhibur meskipun mereka tidak tampak tertawa lepas.
"Excuse me, sorry for bothering your meeting" suara bernada dalam menyela. Kedelapan orang itu menoleh dan mendapati Kepala Desa berdiri di ambang pintu yang membatasi rumah utama dan guest house. Mereka semua menyalami beliau, namun gadis di sampingnya hanya menangkupkan tangan dengan sopan.
"Oh, Abah" Hobeom langsung menyambut. "And...this must your daughter?" ia ragu untuk melanjutkan. Abah mengisyaratkan kata 'tidak' dengan tangannya dan tertawa pelan sambil mengelus janggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASTAWAY - Reunify
FanfictionKetika tujuh orang pemuda yang membawa 'kabur' masing - masing masalahnya dengan berlibur di sebuah island resort. Namun semua rencana harus kandas, seperti kapal mereka. "Comeback dua bulan lagi" "Kita ada janji temu di NY " "Bagaimana promosinya...