(Y/N) POV
Aku mencoba untuk membuka mata perlahan. Cahaya menyilaukan langsung menyambut netraku.
"Urgh... Sakit" erangku.
Aku mengelus sumber rasa sakit yang tepatnya berada di perutku.
'Akh, pria tadi menendangku dengan cukup keras. Ia dimana sekarang ya? Eh tapi, aku ada dimana sekarang? ' batinku
"Kau ada di ruang perawatan pasukan pengintai"
Aku refleks menengok ke arah sumber suara. Kulihat seseorang berambut pirang dan tinggi menatap hangat kearahku.
'Hm? Siapa dia? Apa yang ia lakukan disini' batinku
"Namaku Erwin, Erwin Smith. Mulai sekarang, aku akan menjadi seniormu karena kau dimasukkan ke Pasukan Pengintai. Mohon kerjasamanya. Oh ya, aku disini untuk menunjukkan kamarmu." celotehnya panjang lebar.
"Sir Erwin, anda bisa membaca pikiran orangkah? Dari tadi anda selalu menjawab pertanyaan di batin saya" ucapku polos
Yang ditanya terkekeh dan menggeleng pelan.
"(Y/N), ternyata kau tak semengerikan yang kukira. Mari, kubantu berdiri. Levi pasti menendangmu terlalu keras ya? Masih sakit?"
Aku menggeleng. Nyaman sekali berada di samping orang ini. Eh? Apa yang kukatakan?
Setelah dibantu berdiri oleh Sir Erwin, aku dituntun menuju ke kamar baruku. Harus kuakui, aku kaget saat mengetahui diriku dimasukkan ke pasukan pengintai. Tapi tentunya, aku sangat bersyukur tidak dijerumuskan ke balik jeruji besi. Kulihat Sir Erwin memutar kenop pintu dan membukanya.
"Mulai sekarang, inilah kamarmu, (Y/N)"
Aku tersenyum setipis-tipisnya. Kamarnya bersih, rapi, dan terang. Tidak seperti di bawah tanah. Kulihat kamar ini memiliki 2 buah ranjang. Spontan aku bertanya,
"Siapa teman sekamarku, Sir Erwin?"
Belum sempat Sir Erwin menjawab, muncul sesosok wanita berkacamata dan berkuncir kuda.
"Cuit... Cuit... Ngapain nih Komandan Erwin dan seorang perempuan di depan kamarku. Kalau mau bermesraan jangan di sini dong!" ucapnya sembari menampilkan wajah menggoda.
"Hanji, ia adalah (Full Name), teman sekamarmu mulai sekarang. Dia akan dilatih bersama dengan kadet 104. Jaga dia baik-baik. Untuk (Y/N), ia adalah Hanji Zoe. Ia seniormu meskipun sikapnya yang seperti itu. Kuharap kalian akrab-akrab. Aku harus pergi rapat, sampai ketemu besok (Y/N). "
Sir Erwin pergi meninggalkanku dan Miss Hanji. Hening sejenak. Aku hendak angkat suara namun,
"(Y/N), masuklah. Ini kamarmu juga. Oh, ada yang ingin kutanyakan"
Aku mengikuti apa yang dikatakan Miss Hanji. Ia mempersilahkan aku duduk di sofa yang ada.
"Jadi Miss Hanji, apa yang ingin anda tanyakan?"
Mis Hanji tampak agak cemberut. Apakah aku kurang sopan?
"(Y/N), jangan panggil aku Miss. Panggil aku Hanji saja. Aku tidak setua itu. Oh ya, yang ingin kutanyakan adalah, bagaimana kau bisa masuk ke pasukan pengintai saat kadet 104 akan menjalani tes seminggu lagi? Asalmu dari mana? Ada hubungan apa kau dengan Erwin? Berapa umurmu? Kurasa itu saja sih. Hehehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Savior, My Angel. (Levi x Reader)
FanfictionKau, gadis dari bawah tanah yang di sebut sebagai 'mesin pembunuh bawah tanah' berhasil ditangkap oleh kesatuan militer dunia atas. Kau kemudian sadar bahwa yang membawamu adalah seorang Levi Ackerman, prajurit manusia terkuat -yang dikenal judes...