12.Whut the nani?!

7K 592 354
                                    

#Warning! Absurd karena kekurangan imajinasi...

#WARNING ASLI.... Mengandung konten seksual yang mungkin kurang cocok bagi anak dibawah umur. Jijik, tanggung sendiri!

(Y/N) POV

Aku bergegas menuju ruanganku karena menyadari kesalahan fatal yang kubuat.

TIDAK BEBERSIH SELAMA SEHARIAN INI.

Sampai di depan kamar, pintu langsung kubuka kasar secara spontan. Dapat kulihat Heichou sedang mengelap jendela, begitu fokus hingga bibirnya nyaris mencium kaca jendela. Kok aku jadi berpikiran ambigu ya?

"Berisik." Ucapnya

"Maaf"

Suasana sunyi sejenak. Aku menutup pintu perlahan dan mengamati sekelilingku.

'bersih' batinku.

Nampaknya Heichou sudah selesai membersihkan jendela. Beliau beranjak menuju sofa dan mendaratkan bokongnya kesana. Dapat kulihat matanya menyiratkan kepuasan dan kepenatan. Merasa tak ada yang dapat kulakukan, aku memutuskan untuk menawari Heichou teh.

"Heichou, anda ingin sesuatu?"

Beliau menatapku dengan tatapan khasnya, dingin dan menusuk.

"Buatkan aku teh."

"Baik"

Aku melangkahkan kakiku menuju dapur sembari berpikir akan membuatkan teh apa untuk Heichou. Aku memutuskan untuk membuat teh Chamomille.

"Silahkan"

Aku menyodorkan teh yang kubawa di atas nampan. Hanya satu. Aku sedang tidak ingin minum teh.

"Maafkan saya karena tidak melakukan kewajiban saya. Saya sungguh menyesal".

Heichou masih asik meneguk tehnya.

Secara tak sadar, aku memanyunkan bibirku 2 senti karena perkataanku tak digubris.

"Oi, bocah. Berhentilah membuat ekspresi yang mengundangku."

Guratan merah tipis lolos menghiasi pipiku. Apakah Heichou sedang bercanda? Aku terdiam dan tak mengatakan apapun lagi. Heichou meletakkan cangkirnya yang sudah kosong.

"Anda ingin lagi?"

Beliau tak mengatakan apapun dan beranjak dari sofa. Melangkahkan kakinya ke arahku. Kini, ia persis berada di depanku dengan tangan bersedekap.

"Kau tak terganggu?"

Dengan ucapannya tadi?

"Tidak. Tentu saja anda tidak serius. Menurut saya, tipe gadis kesukaan anda tak seperti saya"

"Apa yang kau tau, heh?"

Akh! Crap! Aku sok tau. Mengapa jadi membahas masalah gadis sih. Mulut laknatku ini!

"Me... Menurut saya, tipe gadis yang anda sukai itu yang seperti Miss Petra. Manis, anggun, cantik, pintar, serbabisa, baik, dan...."

Aku berpikir sejenak hingga menemukan kata-kata yang kucari.

"Murah senyum"

Aku merasa itu benar. Pasalnya, Miss Petra selalu tersenyum. Jauh beda denganku yang tersenyum jika aku benar-benar senang.

"Ho. Kau peka juga ternyata." Ujar Heichou sembari berjalan menuju lemarinya dan melepas rompi serta sabuk-sabuknya. Hari sudah malam. Setelah itu beliau kembali ke arahku.

"Tapi kau salah"

Kerahku ditarik dengan cukup keras olehnya. Muka kami berhadapan saat ini. Mata menatap mata. Aku menjelajahi wajah Heichou dengan gerakan mata. Aku terpaku dengan ciptaan yang satu ini. Sangat indah, sungguh. Matanya yang kelabu seakan menghisapku ke dunia kelamnya. Aku terlena karenanya. Dan tiba-tiba, ingatanku kembali pada masa saat aku berada di bawah tanah, diselamatkan oleh Heichou. Sosok yang kulihat saat itu adalah malaikat. Sama seperti sosok yang berada di depanku saat ini.

You're My Savior, My Angel.  (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang