5. Suprising Training

5.7K 753 156
                                    

(Y/N) POV

Aku menelan ludah dengan susah payah saat nama partner duelku disebut. Nona Annie Leonhart. Aku pasti kalah.

"Yang pertama berduel adalah Eren Jaeger dan Connie Springer. Cepat berhadapan! "

Yang disebut namanya maju dan saling berhadapan. Sebelumnya mereka saling membungkuk dan berjabat tangan. Meminta maaf bila ada hal yang tidak mengenakkan terjadi.

Pasangan demi pasangan berlalu. Satu duel yang mengesankan adalah duel antara Mikasa Ackerman dan Sasha Blouse. Sasha yang kukira biasa saja ternyata cukup tangguh. Tapi, Mikasa tetap memenangkan pertandingan dengan mudahnya.

"Selanjutnya, duel terakhir. Annie Leonhart dan (fullname). Silakan berhadapan!" Ujar Sir Shadis.

Aku maju dan membungkukkan badanku. Tapi Annie tak melakukan hal serupa. Ia segera memasang ancang-ancang menyerangnya, namun sebelum memulai, ia berkata,

"Aku tak akan segan meremukkan tulang-tulangmu, (Y/N)."

Aku sama sekali tak merespon kata-katanya. Teknik intimidasi? Kekanakan.

Setelah mengatakan itu, Annie mulai menyerangku. Tentu saja kuhindari dengan mudah. Tak lucu kan kalau aku langsung kalah.

"Nona Annie Leonhart. Silahkan jika anda hendak meremukkan tulang-tulang saya. Namun saya akan memisahkan jiwa dan tubuh anda secara perlahan dan menyakitkan"

Aku mengucapkannya sembari menghindari serangan Annie. Matanya tampak semangat. Setetes keringat mulus meluncur dari pelipis Annie. Para kadet dan Sir Shadis memandang takjub dengan duel kami.

"(Y/N), sampai kapan kau akan menghindar?! Serang kadet Annie!" Sir Shadis memperingatiku.

Lengah, Annie hampir saja membantingku. Segera aku berputar badan, menendang kecil kakinya, mengunci tangannya, melayangkannya ke udara dan membantingnya ke tanah. Oh, taklupa aku menggesek dan menekan wajah mulusnya ketanah. Sekarang, ia tersungkur ditanah dengan aku yang berada diatasnya. Tangan kananku mengunci tangannya dan yang kiri menekan kepalanya agar terus mencium tanah.  Para kadet memandang takjub padaku.  Tak berlama-lama, aku segera melepaskan Annie.

"Kau hebat juga ternyata, (Y/N). Darimana kau belajar teknik-teknik itu?" Tanya Annie

"Insting"

Semua menatapku heran. Mereka seakan tidak percaya jika gerakanku hanyalah insting semata. Bahkan saat di bawah tanahpun, aku membunuh dengan strategi yang bersumber dari insting.

Annie kemudian dibawa Berthold menuju ruang kesehatan untuk diobati.

"Selanjutnya, kalian akan latihan membunuh titan, siapkan 3DMG kalian dan mulailah berebut! Ada banyak titan buatan disini, bunuh sebanyak-banyaknya!"

Semua kadet mengeluarkan pedangnya. Inikah yang digunakan untuk membunuh titan?

"Tebas tengkuk titan buatan. Akan ada prajurit yang mencatat skormu" Reiner menjelaskan padaku. 

Aku mengangguk dan berterimakasih pada Reiner. Sama seperti kadet lainnya, aku menarik dua bilah pedangku dan bersiap. Tentang bagaimana aku bisa mengenakan 3DMG, tentunya aku hanya memperhatikan sekitar saja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Savior, My Angel.  (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang