Entah-berantah
Beralaskan hamparan ilalang
Terbaring memandang rembulan
Sang bintang yang selalu tampak dan seolah sasmita dalam otak
Dengan kepala menengadah
Terbayang menjadi raja di istana megah
Ku sadar, itu hanya entah-berantahKembali
Tersaruk-saruk mimpi ku kubentuk
Sedemikian rupa hingga hati yakin untuk selalu bisa kusebut
Alih-alih terwujud, kembali kuterperangah
Iya, masih saja itu entah-berantah--Hisyam
***
Butuh koment, kemarin-kemarin banyak yang lewat WA doang, juga mulut kemulut, enggak langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi sang pemula
PoetryTerlalu banyak kata yang disimpan sendiri, sama saja anda bunuh diri. Dalam karya ini, saya mencoba mengurai rasa, pada asa yang nantinya mengukir masa. Di setiap bagian memang tidak mempunyai kesempurnaan.. Namun sebagaimana rasa, kita selayaknya m...