"Kau yakin bahwa kita harus menemui Min Yoongi sekarang?"
Jennie menatap Sehun yang sedang mengemudikan mobilnya. Pandangan pemuda itu terpaku pada jalanan di depannya.
Sehun melirik Jennie sekilas sebelum kembali fokus ke depan. "Tentu saja. Memangnya kamu ragu? Hal apa yang membuatmu merasa ragu?"
Jennie menggigit bibir bawahnya. "A...aku hanya takut apabila Yoongi menghindariku lagi. Sepertinya, kali ini dia sudah benar-benar membenciku."
Perkataan Jennie membuat rasa bersalah kembali menghinggapi relung hati Sehun, membuat Sehun kembali menyesal karena sudah mengungkap masa lalunya bersama Jennie di hadapan Yoongi. Sehun tahu betul bahwa sahabatnya itu selalu menomorsatukan Sehun, apa pun yang terjadi. Karena seorang Min Yoongi benar-benar menghargai sebuah hubungan pertemanan.
Kini, Sehun merasa seperti tokoh antagonis yang dibenci oleh para penonton drama. Sama halnya seperti Jennie, Sehun pun merasa khawatir apabila Yoongi masih memilih untuk menghindari Jennie. Namun, Sehun tidak dapat menunjukkan raut wajahnya yang menyiratkan kekhawatiran di hadapan Jennie. Setidaknya, ia harus dapat mengendalikan dirinya sendiri agar Jennie tidak berpikiran yang macam-macam.
Sehun harus berusaha untuk mengikis pikiran negatif yang membayang-bayangi benak Jennie.
Sehun meraih jemari Jennie dan menggenggamnya dengan erat, berusaha untuk memberikan kekuatan kepada Jennie. "Tenang saja. Semuanya pasti baik-baik saja. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Jika Yoongi Hyung masih enggan menemui dirimu, maka aku akan membujuk sahabatku. Aku akan melakukan hal apa pun untuk mempengaruhi Yoongi Hyung agar pemuda itu mau bicara denganmu."
Jennie terdiam sejenak sebelum kemudian kembali berbicara dengan Sehun yang masih menggenggam jemarinya dengan tangan kirinya yang bebas. "Sehun−ah," panggilnya pada Sehun.
"Hmm?"
"Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
Sehun menaikkan satu alisnya. "Kamu ingin bertanya tentang hal apa padaku?"
"Bagaimana hubunganmu dengan Jisoo? Apakah kamu sudah memiliki rencana untuk ke depannya? Kamu akan tetap menikahi Jisoo kan? Maaf jika aku lancang ikut campur urusanmu dengan Jisoo. Aku hanya...merasa sedikit khawatir dengan kondisi Jisoo. Aku mungkin masih merasa canggung jika bertemu dengannya. Tapi, tetap saja naluriku sebagai seorang perempuan membuat diriku merasa sedikit bersimpati terhadap Jisoo."
Sehun menghela napas. Sesungguhnya, ini merupakan topik pembicaraan yang paling ia hindari. Ia sedang tidak ingin membahas masalah tunangannya. Pertama, ia masih kecewa dengan Jisoo yang tidak dapat menjaga darah daging mereka.
Oke, Sehun mungkin belum dapat bersikap lemah-lembut terhadap Jisoo. Namun, itu semua karena Jisoo yang selalu saja mencecar dirinya, berteriak hingga kemudian melempari dirinya dengan berbagai macam barang di tempat kediaman mereka.
Kedua, hati kecilnya yang sedikit egois masih menyalahkan Jisoo atas segala hal yang menimpa Jennie. Jika mengingat bagaimana Jisoo menggunakan kekuasaannya untuk memperbudak Sehun, rasanya luka yang sudah kering itu kembali menganga, menciptakan perih tiada terkira.
Dan yang ketiga, Sehun sendiri tidak tahu mengenai kelanjutan hubungannya dengan Jisoo. Ia tidak tahu apakah ke depannya ia akan tetap menikahi Jisoo atau memilih untuk hidup sendiri.
Well, Sehun tidak dapat memungkiri bahwa dirinya masih menyimpan rasa pada Jennie. Nyatanya, rasa itu bahkan tidak pernah padam dan kini menyala semakin terang layaknya sebuah lampion yang ingin mendapatkan atensi dari para penikmatnya.
"Bisakah kamu tidak membahas tentang Jisoo? Aku sedang tidak ingin membicarakannya," ucap Sehun dengan rahangnya yang tampak mengeras.
Jennie sudah dapat menebak bahwa Sehun tidak akan menyukai hal ini. Jennie bukannya ingin ikut campur masalah pribadi orang lain. Ia hanya merasa bersimpati terhadap Jisoo dan juga mengkhawatirkan Sehun.
![](https://img.wattpad.com/cover/138905517-288-k562880.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓
Короткий рассказCerita ini dalam mode private. Min Yoongi dan Oh Sehun tidak pernah mengira bahwa takdir akan mempertemukan mereka kembali dengan sosok yang sudah menghancurkan diri mereka di masa lalu, Jennie Kim. Di sisi lain, Jennie Kim bukan lah sosok yang sama...