20th (Pretend We Never Loved)

1.5K 243 60
                                    

Sejak Sehun menyampaikan sebuah kabar maha dahsyat, hubungan Jennie dan Yoongi merenggang. Sudah seminggu berlalu dan Yoongi sama sekali tidak berusaha menghubungi Jennie, baik untuk sekedar menanyakan kabar wanita itu atau pun menuntut penjelasan dari wanita itu.

Yoongi merasa bahwa dirinya sudah tidak membutuhkan penjelasan dari Jennie. Hal itu dikarenakan dirinya yang sudah mengetahui segala hal tentang masa lalu Jennie dan Sehun berkat Sehun yang mencoba mencurahkan isi hatinya pada Yoongi. Pada saat itu, Yoongi yang tidak mengetahui bahwa wanita yang dimaksud oleh Sehun adalah Jennie, merasa kasihan kepada Sehun dan sebisa mungkin melontarkan beragam kalimat penyemangat kepada Sehun.

Dan kini, setelah dirinya tahu bahwa wanita yang dimaksud oleh Sehun adalah Jennie, perlahan Yoongi mulai kembali berkelana ke masa lalunya yang pahit. Pernyataan Sehun membuat rasa benci itu kembali membara di dada Yoongi, membuat Yoongi enggan untuk menatap paras cantik cinta pertamanya, Jennie Kim.

Yoongi menyayangi Sehun. Bagi Yoongi, Sehun merupakan satu-satunya sahabatnya yang menerima dirinya sejak ia masih belum merupakan siapa-siapa dan tidak memiliki siapa-siapa. Bagi Yoongi, Sehun merupakan harta karunnya yang membuatnya merasa yakin bahwa hidupnya di dunia ini belum termasuk ke dalam kategori sia-sia. Karena, dari banyaknya orang yang bermuka dua, Oh Sehun mungkin merupakan satu-satunya orang yang tidak pernah gentar untuk berlaku apa adanya serta menjunjung tinggi nilai kejujuran terhadap sahabatnya.

Meski begitu, Yoongi tidak dapat memungkiri bahwa rasa bencinya terhadap Jennie tidak sebesar ketika ia pertama kali bertemu dengan Jennie. Ah, atau bahkan sejak dulu pun ia tidak pernah membenci Jennie sedemikian rupa? Ingat dengan insiden dimana Yoongi sengaja menaruh campuran seafood pada vitamin yang ia serahkan kepada Jennie? Yoongi mengatur dosisnya sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan nyawa Jennie.

Mungkin, sejak dulu pun rasa benci Yoongi terhadap Jennie kalah dengan rasa rindu yang menyelimuti relung hati pemuda itu. Mungkin, bukan benci yang Yoongi rasakan kepada Jennie. Namun, lebih kepada rasa kecewa karena perlakuan Jennie padanya di masa lalu.

Sore ini, Yoongi tampak santai mendengarkan alunan musik di dalam kamarnya. Kedua matanya terpejam meski pun ia masih sepenuhnya terjaga. Yoongi tengah berusaha menenangkan pikirannya. Ia berusaha menghilankan bayang-bayang Jennie dari benaknya.

Setidaknya, untuk saat ini dirinya ingin melupakan Jennie sejenak.

Yoongi menoleh kala ponselnya bergetar. Pemuda itu tidak mengambil ponselnya. Kedua matanya hanya memandangi layar ponselnya dengan tampangnya yang datar. Yoongi bimbang. Ia tidak tahu apakah dirinya harus menjawab panggilan yang tertuju pada nomor ponselnya, atau kah membiarkan panggilan tersebut seperti yang selalu ia lakukan selama seminggu ini.

Nae Jennie is caling......

Yoongi menghela napas. Pemuda itu mengusap wajahnya dengan gusar. Sesungguhnya, Jennie yang berusaha menghubunginya membuat dirinya semakin merasa tersiksa. Mengapa wanita itu tiba-tiba saja memborbardir dirinya dengan beragam pesan dan juga panggilan tidak terjawabnya? Mengapa Jennie tidak menghindari Yoongi seperti yang selama ini wanita itu selalu lakukan sebelum mereka menyelesaikan kesalah pahaman yang terjadi di antara keduanya?

Yoongi juga merasa bodoh karena ia sempat terbawa dengan angan-angan palsunya, membuatnya lagi-lagi menjadi sosok kerbau dungu yang menyimpan nomor ponsel Jennie dengan nama yang memberikan kesan cheesy. Nae Jennie? Ha. Jennie bahkan bukan miliknya. Jennie tidak pernah menjadi miliknya.

Mungkin, Yoongi merupakan kekasih pertama Jennie. Akan tetapi, Yoongi tetap merasa bahwa ikatannya dengan Jennie tidak sekuat ikatan Jennie dengan Sehun mau pun Daniel.

Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang