When the small thing is getting bigger

5K 695 103
                                    

Konser Bangtan yang berlangsung semalam berlangsung dengan meriah, mereka semua bahagia tentu saja. Sekalipun lelah, para member tetap memastikan untuk tersenyum pada Army yang datang untuk melihat mereka.

Masih tersisa satu hari bagi para member untuk menetap di Thailand sebelum melanjutkan penerbangannya. Jadi waktu di pagi hari yang berharga digunakan para member untuk tidur, menghabiskan waktu seharian untuk beristirahat di hotel tak buruk juga.

"Ayolah hyung!"

Oh.. Atau mungkin tak semuanya? Karena saat ini Jungkook sedang menyeret Jimin dengan wajah bantalnya. Kesal sebenarnya, karena Jimin masih ingin tidur saat Jungkook dengan brutal menyeretnya dari atas kasur. Untung saja bocah itu tak memaksa membawanya yang masih mengenakan boxer.

Hell! Begini-begini Jimin juga cukup populer tahu, Ia jelas harus menjaga image dan reputasinya dong!

Jadi pemuda dengan tinggi tidak semampai itu menyempatkan diri membasuh wajahnya, mengaplikasikan cleanser dan aloe soothing gel untuk menjaga kelembapan kulit wajahnya.

Ia mengenakan cargo selutut, dengan hoodie abu-abu yang dipadu masker hitam untuk menutupi identitasnya. Berbeda dengan Jungkook, ia hanya mengenakan kaos oblong dengan celana training dan snapback pemberian sang kekasih tempo hari.

Keduanya melangkah menyusuri koridor, tampak berbaur dengan beberapa penghuni hotel lain. Meski faktanya lantai tempat mereka menginap telah di sewa, sehingga hanya ada member, manajer, staff dan kru Bangtan disana.

Dan Jungkook, yang entah kenapa dengan begitu manjanya meminta Jimin menemaninya menuju restaurant di lantai bawah. Dia ingin makan ice cream katanya, padahal kan bisa minta room service. Dan kenapa juga harus Jimin, kenapa tak minta bantuan manajer?

Sejujurnya Jimin benar-benar tak habis pikir. Namun dia bisa apa? Bukan orang lain, tapi Jungkook. Adik kesayangannya, yang telah bersamanya dengan waktu yang lama. Apapun itu, bagaimana mungkin Jimin bisa menolak saat yang meminta sesuatu padanya adalah Jungkook.

Jimin hanya berharap, setidaknya jangan sampai Jungkook meminta bulan padanya nanti!

"Kenapa ramai sekali sih?"

Jimin berbalik, menatap Jungkook yang kebingungan. Pemuda itu hanya mengikuti langkah sang maknae, menuju counter ice cream dengan seorang staff hotel disana. Ia melihat-lihat keadaan, membaca sebuah standing banner dengan bahasa inggris yang pas-pasan.

"Sepertinya ada acara di ballroom hotel ini Kook, ada kata chef chef nya, mungkin acara masak?"

Maknae yang kini memeluk bucket ice cream nya itu hanya mengendikkan bahu, tak peduli. Yah, Jungkook mendapatkan apa yang dia mau. Jadi keduanya tak punya tujuan lain, kembali ke kamar hotel pastinya.

Tapi lantai satu hotel memang sangat ramai pagi ini, tenang saja, bukan karena Army kok. Beberapa orang berlalu-lalang, sepertinya mereka merupakan undangan atau bagian dari acara. Saat seorang bellboy melintas dengan tumpukan koper di atas trolley, Jungkook hampir menabraknya.

Ia melompat kesamping, menghindari tabrakan dengan barang saat ia malah menabrak seorang wanita paruh baya yang baru keluar dari lift. Jungkook terkejut, apalagi Jimin. Jimin tak mengerti, bukannya menolong Jungkook malah berdiri dengan wajah melongo seperti orang bodoh.

Wanita itu tampak kesal, menatap pemuda dengan bucket ice cream yang hanya menatapnya. Sementara pemuda lain disana langsung berjongkok, dengan cekatan mengambilkan barangnya yang tercecer. Ia tampak khawatir, apalagi saat wanita itu mengusap pergelangan kakinya.

FEAR 2017 ㅡSeason II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang