FEAR 2017 ㅡSeason II [END]

Believe

Moment LizKook tipis banget di 2017, kadang Lucid jadi bingung mau ngambil dasar yang mana~

…

+8261110896xxx is calling...

Click

Block this number?

Yes

Click

This number has been successfully blocked

"Uhhh"

Ponselnya dilempar asal ke atas kasur, sedang sendirinya duduk melantai sembari bersandar pada pinggiran ranjang. Wajahnya terbenam dalam kasur, berusaha mencari kenyamanan dari segala rasa lelah yang memenuhi bahunya. Lisa lelah, dan ia rasa ia hanya ingin kabur.

Melarikan diri dari dunia. Mengabaikan setiap panggilan dari teman masa kecilnya, berakhir memblokir nomor pemuda itu. Lisa tak punya pilihan, anggap ia egois. Ia takkan pernah bisa memilih Bambam atau Jungkook karena posisi keduanya tak pernah selaras, Bambam adalah sahabat yang ia sayangi dan Jungkook adalah pemuda yang ia cintai.

Keduanya ibarat dua divisi yang berbeda dalam sebuah perusahaan, Lisa takkan bisa memilih salah satu untuk melepaskan yang lainnya.

Tok

Tok

Tok

"Lisa-ya"

"Ne?!"

"Ish... Sudah jam berapa ini, masih mengantuk saja!"

Ekspresinya berubah begitu cepat, terkekeh dengan wajah malas seolah masih mengantuk. Chaeng yang memasuki kamarnya manyun, mendudukkan diri dipinggir kasur. Tangannya menepuk-nepuk bahu Lisa, membuat gadis itu mendongak.

"Kita dipanggil ke agensi, pertemuan kedua untuk proyek Blackpink House. Kau kelelahan karena kita tak punya pekerjaan atau apa?"

Maknae grupnya itu tertawa, menggeleng pelan sebelum bangkit dan merenggangkan tubuhnya. Sementara Chaeng hanya mengamati, saat gadis itu mulai berjalan kesana kemari untuk mempersiapkan barang-barangnya.

Tentang proyek variety show pertama mereka, proyek yang serupa dengan BigBang TV, atau 2ne1 TV dan Winner TV yang telah diminta berulang kali oleh Blink sejak debut mereka memang telah direncanakan sejak quarter kedua tahun ini. Namun beberapa hal yang menjadi pertimbangan membuat proses produksi menjadi terhambat dan diundur.

Jadi saat pertemuan keduanya dilakukan di agensi, beberapa hal yang telah disetujui dibahas lebih lanjut secara mendetail sekalipun beberapa hal tetap dirahasiakan dari para member untuk memberi kejutan.

Sepanjang proses pembahasan, Chaeng tak dapat mengalihkan tatapannya dari Lisa. Bukan soal gadis yang tampak tekun mendengarkan percakapan PD nim dan pihak perusahaan, tapi soal tatapan gadis itu yang kadang terlihat kosong. Seolah ia hanya berpura-pura fokus, sedang pikirannya melayang entah kemana.

Apakah terjadi sesuatu?

Tapi apa yang bisa membuat Lisa menjadi lepas kendali? Bukan hal yang baik memang, tapi biasanya gadis itu selalu dapat menyembunyikan perasaannya. Ia tak pernah mengijinkan member lain untuk merasakan kesedihannya, Lisa selalu tersenyum dihadapan mereka seolah hidupnya tak pernah dirundung masalah.