Kamu itu adalah secangkir kopiku
Ku seduh tanpa gula atau susu
Di lihat dari sisi manapun
Kau tetaplah secangkir kopiku
Yang pahit, kelam, dan semacam itu
Ku tuang dalam gelas bergambar anggur
Pun tak hilang rasa pahitmu
Pahit memang pahit, bukannya aku suka
Tapi memang aku tak punya walau satu
Yang bisa menghilangkan pahit itu
Dengan segala rasa pahitmu
Tapi kau selalu menemani hariku
Sesendok demi sesendok berlalu
Bukan ku tak mampu menenggukmu
Tapi aku tak yakin bisa menahan rasa linu
Pada sesendok pun aku sejenak berhenti
Untuk menghilangkan linu dari rasa pahit
Butuh waktu lama bukan untuk menghabiskan?
Memang, tapi walau begitu akan tetap habis
Karna ku tak mau kau sia-sia
Pahit? Ahh jangan dipikirkan
Aku selalu menemukan cara untuk itu
Hari berikutnya pun akan ada secangkirmu lagi
Dan ku harap ada sedikit gula dalam cangkir itu
_DaFamzz
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Kamu
PoesiaBaris-baris huruf tak runtut perkata, susunan kata tak beraturan dalam sajak, larik-larik sajak tak tentu arah pada bait. Semua ku sulam indah, Teruntuk Kamu.
