Saat angan, harap tertanam dalam lamunan
Dengan bersamaan impian tumbuh beriringan
Memekikkan keheningan hingga ke lubuk
Membuahkan rasa yang tak terpelihara
Tak henti-hentinya mengais asa untuk jiwa
Tak ubahnya seperti sajak-sajak estimasi
Enggan berhenti mencari pembenaran atas kebenaran
Bergolak dalam ego menemui jati diri
Menanti di ujung tualang kalbu
Menggelinjang girang saat dia datang
Dia yang di kirim tuhan untuk membuat tenang
Mengikiskan keakuan, mengajarkan ketabahan
Merubah seorang anak menjadi seorang manusia
Meluaskan samudra menjadi angkasa
Tak berhenti di situ, masih ditugaskan tuhan
Untuk mengajariku segala arti rasa dalam kehidupan
Dan membuatku terus saja berjalan
Mencari pengakuan bukan keakuan
Kepada tuhan... aku tak harap dibenarkan
Karena menurutku ini sebuah kebenaran
Dalam cahaya yang mulai temaram_DaFamzz
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Kamu
PoesíaBaris-baris huruf tak runtut perkata, susunan kata tak beraturan dalam sajak, larik-larik sajak tak tentu arah pada bait. Semua ku sulam indah, Teruntuk Kamu.