Lampu dikamar Tosca sekarang berkelap kelip.Bukan karena rusak.
Tapi itu hanya ulah iseng Veno,kakak Tosca yang pertama.Tosca mulai membuka matanya karena merasa ada yang salah.
Lalu ia sadar bahwa ini kebiasaan kakaknya untuk membangunkannya.
Ia lalu mendelik ke arah kakaknya.
"Kak..lama lama Lampunya rusak.bisa ga sih banguninnya pake cara lain apa.
Terus satu lagi,jangan bangunin Tosca kalau Alarm dari Hp Tosca belum nyala!"Ucap Tosca sambil menyibak selimutnya.
Kakaknya hanya menyengir tanpa rasa bersalah lalu pergi begitu saja.
Tosca hanya bisa menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan kakaknya itu.Tak butuh waktu lama untuknya bersiap siap pergi kesekolah.
Ia pun segera turun kelantai 1.setelah menemukan kakaknya Veno didapur ia pun berpamitan.
"kak..aku berangkat Assalamualaikum"
Dari dapur terdengar teriakan kakaknya menjawab salam dari Tosca sambil mengucapkan 'Hati-hati' padanya.Tosca mengambil sepatunya dan mulai memakainya.setelah selesai ia pun bangkit.
Tapi tiba tiba tubuhnya membeku karena mendapati Reno,kakak keduanya melewatinya begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa.
Tosca hanya bisa memandanginya dengan tatapan sendu.
Sambil mengucapkan "hati-hati"tanpa suara.Ia pun mencoba kembali tidak peduli pada sifat kakaknya itu yang tiba tiba berubah.
Tosca pun memasuki mobil yang biasa menjemputnya yang diantar oleh supir pribadinya.lalu setelah sampai ia akan turun diiringi tatapan kagum dari semua orang yang masih ada disekitar depan sekolahnya.
Tapi itu hanya khayalannya saja.Tapi khayalannya itu tidak jauh berbeda dengan kenyataannya sekarang.
Satu,Ia benar benar naik mobil.bahkan mobilnya ini lebih bagus karena dilengkapi tulisan "Angkutan Umum".
kedua,ia juga memang diantar supir minus kata pribadi dibelakangnya.Tapi untuk menaiki mobil ini tidak gratis.itulah yang membuat Tosca terus berharap khayalannya itu jadi kenyataan minus ditatapi oleh orang orang ketika turun.karena itu salah satu hal yang dibenci Tosca yaitu menjadi pusat perhatian.
Setelah ia berhasil menemukan angkot yang akan membawanya kesekolahnya itu.Ia pun langsung menduduki tempat favorit didalam mobil itu yaitu pojokan.tempat yang menurut Tosca sangat pas untuk menghilangkan kantuknya,alias tidur.
Tak lupa sepasang earphone terpasang ditelinganya.suara piano mulai terdengar ditelinganya membuat ia tambah mengantuk.
Matanya pun perlahan menutup.angkot yang membawanya menuju Sekolahnya itu terus melaju.setelah setengah jam perjalanan.
Walau masih mengantuk,ia tetap memaksakan matanya untuk terbuka yang pertama kali ia lihat adalah gedung sekolahnya.entah masih mengantuk atau bagaimana.Tosca hanya memandangi sekolahnya itu.
"gedungnya mirip sekolah..."gumannya dalam hati.namun disusul teriakan.
"Tunggu!!itukan emang sekolah!!Mang!!kiri Mang!!"Setelah turun Tosca langsung berlari ketika melihat jamnya sudah menunjuk pukul 7.
Padahal sekolahnya itu masuk jam set 7.Saat kakinya sudah sampai didepan gerbang sekolah ia langsung dihadang oleh guru piket sekolahnya.
"Toscakan?murid kelas 11?harusnya kamu jadi teladan bagi adik adik kelasmu yang baru!bagaimana jika mereka mencontoh kelakuan burukmu ini hah??!seharusnya kamu lebih..."Saat ini tosca bukannya menyesali atas keterlambatannya tapi ia malah menyesali kenapa ia mencabut earphone dari telinganya.sekarang telinganya jadi panas karena harus mendengar ceramah guru piket yang panjangnya sudah seperti rel kereta api dari bandung ke surabaya.
Tapi tiba tiba perhatiannya teralihkan oleh seorang cowok yang dengan santainya melewati gerbang begitu saja.padahalkan ia lebih terlambat darinya.
"pa..kok dia bisa masuk?"Ucap tosca sambil menunjuk kearah laki laki yang berhasil melewati gerbang begitu saja.Awalnya tampang guru piket itu tidak terima karena Tosca telah memotong ceramahannya itu.namun akhirnya guru piket itu berbalik dan melihat laki laki itu.
Akhirnya guru piket itu memanggilnya."Nak!Nak!"namun laki laki itu tidak mendengarnya.akhirnya ia memanggilnya kembali lebih keras"Nak!hei kamu yang memakai tas hitam biru!"
Karena merasa terpanggil ia pun melihat kearah guru itu.
"Iya pa?ada apa?"Lalu guru itu ber oh ria."ohh kamu murid baru pindahan dari jakartakan?"
Laki laki itu mengangguk.
Lalu guru piket kembali bertanya kepadanya."kamu tau kelasnya yang mana?"Laki laki itu tampak berpikir lalu ia menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah,Tosca!antarkan dia kekelasnya.kasihan dia kalau tersesat."Tosca merasa bersyukur akhirnya ia bisa masuk kekelasnya dan berhenti mendengarkan ceramahan guru piket.tapi ia juga harus repot repot mengantarkan Simurid baru ini kekelasnya.
Mau tak mau akhirnya tosca berjalan menuju samping murid baru itu.
"kelas kamu bukan kelas jurusan mesinkan?"tanya Tosca takut takut ia harus mengantarkan kekelas jurusan mesin yang ada diujung sekolahannya itu yang menurutnya sangat jauh.
"Bukan.kelas 11 IPA3."jawab murid baru itu tanpa harus membuat Tosca bertanya dimana kelasnya.Tosca hanya ber oh ria lalu Ia pun mulai berjalan duluan menuju kelas 11 IPA 3 yang juga kelasnya sendiri.
Tanpa Tosca sadari,Murid baru itu memandanginya lama sebelum ia berjalan mengikuti Tosca.
ini Cerita pertamaku di akun yg baru ..hehehe.
jangan lupa Vomentnya ya..
mampir juga ya ke akun aku
TasyaRamadhitasampai ketemu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
STS 2: Candy
Teen FictionTosca kecil sedang menangis.tiba tiba sebuah permen terulur kearahnya. Arfian:nih..permen..kalau aku sedih aku selalu makan permen. Tosca:kenapa? Arfian:habis rasanya manis.dan aku jadi selalu berharap ada kenangan manis yang bisa aku selalu kenang...