16

9 7 0
                                    

Can't you forgive me
At least just temporarily
I know that this is my fault
I should have been more careful

*One Last Time-Ariana Grande*


Zev melangkah kearah pintu keluar dengan kesal. Tapi niatnya sekarang malah berubah saat melihat kemunculan Caramel.

'Duhh siapa lagi yg ngasih tau singa buas. "

Disaat ia ingin berbalik, Caramel sudah memanggilnya.

Mau tidak mau ia menjawab panggilan Caramel dengan senyum seadanya .
"Dimana Tosca?? "

Zev berusaha bersikap seperti biasa.

"Dia diruang 2b tuh.. "Sambil menunjuk ruangan yang dimaksudnya

"Tenang Ra.. Dia baik -baik aja kok.. Dia cuman syok aja. "

Dan tanpa diduga Zev.
caramel malah berterima kasih padanya.
Lalu melewatinya begitu saja.

Akhirnya ia bisa bernafas dengan lega.

namun itu tidak lama, setelah ia melihat Fian keluar dari ruangannya.
"Wahh bisa heboh nih satu rumah sakit kalau mereka berantem. "

Tapi sama seperti tadi.

Tanpa diduga Caramel hanya melewati Fian begitu saja.

Tapi tangan Caramel terlanjur dipegang oleh Fian

"Ada yang perlu gue tanyain sama lo Ra. "

Caramel hanya menatapnya sengit.
"Apa lagi yang perlu lo tanyain ?lo belum puas apa bikin Tosca menderita?? "

"Gue cuman mau tanya. Apa yang terjadi setelah gue.. Pergi"

Caramel langsung tertawa mengejek.

"Buat apa? Lo mau pura2 peduli gitu? Setelah lo tinggalin Tosca yang saat itu bener-bener butuh lo yang dengan ga tau dirinya ngilang gitu aja,  ya?? "

Fian mengerutkan dahinya bingung.
"Maksud lo Ra?Dan kenapa Tosca bisa ga inget sama sekali tentang gue?"

Caramel menatap Arfian dengan kesal.
"Lo tahu alasan kenapa cuman Lo yg ga dinget Tosca ?"

Arfian menatap Caramel dengan tatapan yang sangat sulit diartikan oleh Caramel.

Namun hal itu tidak membuat Caramel ragu untuk melanjutkan perkataannya.
"Karena Lo udah buat Luka Tosca makin parah!!"Ucap Caramel membuat Fian langsung menatap Caramel kaget.

"Kenapa??Lo bener2 ga tau??
Lo ninggalin dia disaat Dia bener2 butuh Lo,Fian!!Lo ilang gitu aja disaat Tosca bener2 butuh tempat bersandar..disaat Tosca butuh seseorang yang bisa buat dia bangkit lagi seperti semula..Apa lo ga inget ?!Siapa yang bersedia bantu temenin lo yang kesepian dirumah?!Siapa yang selalu dengerin cerita lo?!
Cuman Tosca!!

Tapi apa balesannya Hah??!!
Lo ilang gitu aja pas dia bner bener butuhin lo!"Ucap Caramel sambil meneteskan air mata.

sedangkan Fian hanya bisa terdiam sambil menatap Caramel dengan tatapan terkejut.

"Kenapa??!!Masih belum ngerti juga ??!!
Gini deh..ada orang yang kena penyakit.gimana kalau penyakitnya tuh ga pernah diobatin sama sekali??Penyakitnya bakal makin parahkan?!dan apa yang terjadi.
Orang itu lama kelamaan akan mati!!Sama kaya ingatan Tosca tentang Lo yang udah bikin luka dihati Tosca nambah parah!!dan kalau luka itu ga pernah berusaha lo sembuh lo tau kan akibatnya??

Ingatan Tosca tentang Lo juga bakal Mati dan Hilang!!"Ucap Caramel berusaha menahan kembali air mata yang siap turun kembali.
Lalu ia meninggalkan Fian begitu saja.

Namun langkah Caramel kembali terhenti saat Fian berkata.

“Gue yang umur 10 tahun saat itu bisa apa Ra?”

Caramel kembali berbalik untuk menatap Fian.

Namun itu tidak lama.Ia segera menatap ke arah lain.
Ia tidak sanggup melihat tatapan Fian yang menggambarkan kesedihan dan luka yang begitu dalam.

Tiba-tiba Zev bersuara.
“Tapi lo ga pernah ngasih tau kita kalau lo bakal pindah Ar”

Fian langsung tersenyum miris kearahnya.
“Gue udah mau bilang..Tapi gue ga tega..karna hari itu lo lagi sibuk ngurusin ulang tahun Ayah lo kan?”

Seketika Zev teringat kembali kejadian 7 tahun yang lalu.

flashback

“Hei!jangan ngelamun aja!mukanya nambah ga ada ekpresinya”Ucap Zev kecil.

Fian hanya meliriknya kesal.
“Kenapa sih?cerita aja Ar.Ada masalah lagi di rumah?”Tanya Zev lagi

“aku.. euh nanti pulang sekolah aja aku ceritain.”Jawab Fian akhirnya.

“Oke! Pulang sekolah ya! Janji?”Tanya Zev sambil menunjukan kelingkingnya.

Arfian hanya mengangguk sambil menautkan kelingkingnya juga.

Karena asik memandang pemandangan diluar jendela kelasnya, Arfian bahkan tidak sadar bel sekolah sedari tadi sudah berbunyi.

Dan Zev lah yang menyadarkan dari lamunannya itu.

“Tuh kan ngelamun lagi! Sok mau cerita apa ?”Tanya Zev yang sudah duduk disampingnya.

Saat Fian ingin membuka mulutnya untuk berbicara alasan ia terus melamun.

Cherry, kakak Zev memanggilnya.

Zev langsung memukul dahinya.
“I’m so sorry Ar.. aku lupa, hari ini ayahku ulang tahun da..

Fian langsung mengangguk.

“Iya, aku ngerti..buruan sana..nanti ka Cherry ngomel lagi.”

Zev langsung tersenyum lalu bangkit dari kursinya untuk menemui kakaknya didepan kelas.

Zev tidak tahu kalau itu adalah hari terakhirnya ia bertemu dengan Fian.

Dan keesokan harinya, Zev hanya bisa terdiam setelah mendengar kabar dari gurunya kalau Fian telah pindah dari sekolah.

Flashback end

Zev langsung menundukan kepalanya setelah ia berhasil mengingat kejadian itu.

“Dan asal kalian tau..gue yang berumur 13 tahun saat itu bahkan nekat ke bandung sendirian.

Dan kalian tahu apa yang gue dapat setelah berhasil ketemu Tosca?”

Sebelum Fian melanjutkan perkataannya, ia menatap Caramel dan Zev yang sudah menatapnya dengan ekpresi bersalah.

“Dia ga tau siapa gue..”Ucap Fian sambil tersenyum miris.

Fian kembali melanjutkan perkataannya.

“gue udah nekat kesini dan taunya nemuin dia yang udah lupa sama gue.dan karna kejadian itu juga.Gue sama sekali ga boleh kesini sama orang tua gue.”

Fian merasa sudah cukup memberi penjelasan kepada mereka.

Ditambah kepalanya sudah mulai terasa pusing kembali.
Dan dadanya yang terasa sesak karena telah kembali mengingat kejadian-kejadian itu.

Namun sebelum ia masuk ke ruangannya.

Ada suster yang keluar dari ruangan tempat Tosca dirawat.

“Apa kalian keluarganya ?”

Mereka semua mengangguk.

“Apa disini ada yang bernama Fian?”tanya suster itu lagi.

“Saya sus..ada apa?”Tanya Fian

sedikit bingung sekaligus khawatir Tosca kenapa-napa.

“pasien yang bernama Tosca, barusan ia memanggil-manggil nama Fian.”



Yeayy Update lagi kan :D

Jangan lupa Vomentnya ya

STS 2: CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang