~Oh what the hell! Why don't I just leave, give up and let it all go away
But then I see your face and remember
why I'm here~*Nothing Help-OOR
"Bandung udah berubah ya.."ucap Arfian tiba tiba.
membuat Tosca menoleh kearahnya.
Yang disambut tatapan dari Arfian."sama kaya lo,ca"Tosca langsung menatap Arfian heran."hah?maksudnya?"
Arfian tidak menjawab.Ia malah kembali asik melihat Jalan Raya.
Pertanyaan Tosca harus tertelan lagi olehnya karena Hp Arfian tiba tiba berbunyi.Arfian memandangi layar HP nya yang memunculkan nama 'Zevyan".
Ia langsung mengangkat teleponnya.
"Ada Apa Zev?
Ohh lo ada dirumah.Ya udah gue kesana sekarang.Belum pulang..gue lagi ngikut ni Cewe Bolos."Sambil melirik Tosca yang langsung menatap Arfian dengan tatapan protes.
Setelah dilihatnya Arfian selesai menelpon.Ia langsung mengeluarkan protesnya.
"Aku lagi ga bolos tau.Cuman pulang lebih cepet aja.lagian kan ga ada pelajaran lagi."
Arfian hanya menatapnya.lalu Ia pergi begitu saja.
"Isshh..Nyebelin banget sih tu cowok."Ucap Tosca sambil cemberut lalu meminum sodanya kembali.**--**
Arfian membuka pintu rumahnya.Namun ia tidak melihat siapapun.
"Mungkin dia lagi dikamar mandi"pikirnya.
Ia pun melihat ke arah jendela besar diruang tengah rumahnya itu.
Tapi tiba-tiba rasa perih diperutnya kembali menyerangnya.ia lalu menekan perutnya,berharap rasa perih diperutnya itu akan hilang.
Zev yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Fian yang terlihat sedang kesakitan.
"kenapa Fian?penyakit lo kambuh lagi?"Tanya Zev cemas.Fian tidak menjawab membuat Zev berteriak memanggil pembantu Fian.
"Bi Uci!Bi Uci!Obat yang biasa Fian minum mana bi?!Bi!!"Bi Uci segera mencari obat itu dilaci tempat penyimpanan obat.
Lalu segera berlari ke arah Zev dan Fian berada.
"Ni Dek Zev obatnya."Ucap Bi Uci sambil menyerahkan obat itu pada Zev.Zev langsung menyerahkan obatnya pada Fian.
Setelah selesai meminum obatnya,Fian langsung membaringkan tubuhnya disofa.
"Kok penyakitnya lo bisa kambuh lagi sih?jangan-jangan..lo minum soda lagi ya? Atau kopi?""berisik.sok tau lo..Gue cuman telat makan aja."Ucap Fian sambil menutup mataya dengan lengannya.
"ya udah lo makan sekarang."perintah Zev.namun Fian kembali mengabaikannya."Kok lo ga masuk sekolah Zev?"tanya Fian.
"Gue telat hehehe."Jawab Zev sambil menyengir layaknya kuda.
"kebiasaan lo belum berubah ya?"Ucap Fian sambil tertawa.
"oiya gue kok ga liat satu pun permen.biasanya dulu lo seneng banget ngoleksi permen."Tanya Zev sambil kembali mengingat 7 tahun yang lalu.
"percuma,rasanya jadi hambar."jawab Fian sambil bangkit dari kursi.
"kenapa jadi hambar?"tanya Zev.
"Soalnya gue makannya ga bareng dia lagi."Jawab Fian dengan santainya.sambil berjalan menuju dapur yang diikuti Zev yang masih penasaran.
"hah?cewe itu ?kok bisa?"tanya Zev kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
STS 2: Candy
Teen FictionTosca kecil sedang menangis.tiba tiba sebuah permen terulur kearahnya. Arfian:nih..permen..kalau aku sedih aku selalu makan permen. Tosca:kenapa? Arfian:habis rasanya manis.dan aku jadi selalu berharap ada kenangan manis yang bisa aku selalu kenang...