5

43 7 0
                                    

~I'm jealous of the rain
That falls upon your skin
It's closer than my hands have been~

*Jealous-Labrinth*

Angin terus menusuk kulit lengan Tosca.membuatnya menggigil.

Ia memang tidak pernah memakai jaket karena pasti diangkot panas pikirnya.

Namun kali ini ia meyesali keputusan itu.

Namun ia merasa rasa dinginnya berkurang.

Saat ia lihat,dibahunya sudah tersampirkan sebuah Jaket biru dongker.

Akhirnya ia harus sedikit mendongkak kesamping untuk melihat siapa yang memakainya.

Ternyata itu Fian.Ohh dia lupa,kan saat ini yang kenal dengannya hanya dia.

"Pake jaketnya.gue ga mau liat lo mati kedinginan."

"Masih nyebelin." Pikir Tosca Namun diam diam ia tersenyum karena menyadari dibalik sikapnya yang menyebalkan dia masih peduli.

"Sorry,Gara gara gue lama ngambil motornya.Jadinya malah kepegat hujan."Ucapnya sambil menunduk memandang genangan Air didekatnya.

Tosca diam diam tersenyum."Ya udah ga apa apa.Salah Aku juga sih yang bikin kamu harus pulang dulu buat ngambil motor."

Ya saat ini mereka sedang meneduh di Halte.

"Emangnya,Kamu mau jalan-jalan kemana?"Tanya Tosca.

"Gue sendiri ga tau.Yang penting Gue ga dirumah."Jawab Fian.

"Kenapa ?"Tanya Tosca.

"Bosen."Jawab Fian.Tosca hanya ber oh ria saja.

Tiba-tiba Tosca merasakan sesuatu.

"Mau makan...Laper."Ucap Tosca tiba tiba sambil memunculkan cengirannya.

"Ohh iya..sejak pulang sekolah lo belum makan apa apa ya?tapi masih hujan."Ucap Fian yang terus melihat kedepan.berharap jika dilihat terus hujannya akan berhenti.

Lalu Mata Tosca mencari cari keberadaan sang penyelamat untuk menolongnya menghentikan rasa laparnya.

Lalu matanya menemukan sesuatu.Ia baru tersadar.

Kalau Halte yang Ia dan Fian pakai untuk berteduh itu tidak jauh dari Tempat yang menjual Batagor langganannya.

Mulut Tosca sudah akan terbuka,namun Tidak jadi karena ia berpikir takutnya Fian tidak akan mau kalau diajak makan dipinggir jalan.

Belum selesai berpikir,Fian sudah berbicara kepadanya.

"Tuh ada Tukang batagor.Mau makan disana ga?"Tanyanya pada Tosca yang saat ini sedang menatapnya kaget.

"kamu beneran mau makan disana?"TanyaTosca ragu.

Pertanyaan Tosca membuat Fian mengerutkan keningnya.

"Emangnya makan disana kenapa?kamu ga mau?"Tanya Fian.

"Mau banget kok."Jawab Tosca ceria.

Fian segera mengalihkan pandangannya karena tidak ingin terus melihat Tosca yang seperti tadi.kalau tidak,Tosca bisa melihat muka merahnya itu.

"Ya udah kalau gitu ayo..ehh tunggu kamu bawa payung ga?"

Tosca segera membuka tas berwarna Cyannya itu.Tak lama,ia berhasil menemukan payungnya.Namun ia kembali berpikir karena melihat payungnya itu hanya cukup untuk satu orang saja.

Fian yang melihat Tosca hanya diam sambil melihat kearah payung yang dipegangnya itu langsung mengerti.

Ia pun langsung mengambil Payung dari tangan Tosca,lalu segera membukanya.

STS 2: CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang