~So when did I stop searching for miracles?
It's bad enough when nobody helps~*Memories-One Ok Rock
"permisi Bu"ucap Tosca sebelum ia duduk dibangkunya.
Bu Ane hanya menggelengkan kepala melihat Tosca kembali terlambat.lalu pandangannya teralihkan kearah murid baru.
"Ohh kamukan murid baru itu?"tanya Bu AneLagi Murid baru itu menganggukan kepalanya.
"ya sudah sini masuk.Nah anak anak,dia pindahan dari Jakarta namanya Arfian Giantama.ada yang mau disampaikan lagi."
Arfian hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
"ya sudah,kamu duduk disebelah Tosca yang tadi mengantarmu."
Arfian pun berjalan menuju bangkunya.**--**
Bel pelajaran ketiga pun berbunyi.disusul KM yang menghampiri Tosca.
"Ca,tolong tulisin tugas dari Bu Eni dipapan tulis."
Mata Tosca langsung fokus pada tulisan 'dikumpulkan minggu depan'
Tosca langsung memperlihatkan senyum lebarnya pada KM.
"Siap Pa KM.kalau udah nulis,Aku pulang yaa!"ucap Tosca yang langsung berjalan kearah papan tulis tanpa menunggu jawaban dari KM.Akbar,KM kelas itu pun hanya menggelengkan kepalanya."giliran dapet tugas ga dikumpulin sekarang,baru semanget."
Segera setelah menyelesaikan tugasnya sebagai seketaris kelas.ia pun mengambil tasnya,tak lupa ia berpamitan kepada sahabatnya.
Kakinya terus melangkah menuju supermarket langganannya.Setelah sampai Tosca langsung mendorong pintu kaca supermarket itu yang disambut sapaan ramah dari kasir yang bekerja disana.
"ehh Tosca.kok jam segini udah pulang?"tanya Devi,Kasir yang bekerja disupermarket itu."hehehe..biasa ga ada guru.terus tugasnya ga usah dikumpulin.jadi bisa langsung kesini."jawab Tosca sambil menyengir lebar.
Devi hanya menggelengkan kepala.lalu Tosca kembali ingat tujuannya.
"mana barangnya?udah dibeliin?"bisiknya pada Devi.Devi hanya mengancungkan jempolnya.
"nih sesuai pesanan.rasa mangga sama anggurkan?"tanyanya sambil menyerahkan barang yang Tosca maksud.Mata tosca langsung berbinar melihat barang yang ia inginkan akhirnya bisa ia dapatkan.
"kok bisa?padahalkan permen ini udah ga dijual lagi diindonesia."ucap Tosca.
"hehehe rahasia.ya udah mana uangnya?10 ribu yaa."
Tosca pun mengeluarkan uang 10 ribu dan langsung membayarkannya kepada devi.
"kamu jangan kebanyakan makan permen.nanti giginya berlubang loh."Ucap Devi.
Tosca langsung tersenyum mendengar ucapan Devi."Biarin..daripada hati aku yang berlubang."
Devi langsung memasang tampang kebingungan."ya udah deh terserah kamu aja."
Tak lupa Tosca mengambil minuman kaleng bersoda.lalu kembali membayarkan barang yang ia beli.
Ia pun berbalik untuk menikmati sodanya itu diluar supermarket dikursi kesukaannya.
namun ia melihat Arfian,Simurid baru yang juga mengambil minuman kaleng bersoda.
"kok kamu disini?"tanya Tosca tanpa sadar.Arfian melihat kearahnya dengan satu alis terangkat."emangnya..Gue ga boleh kesini?"
Tosca langsung kelabakan mencari jawaban dari pertanyaan Arfian."bu-bukan gitu.maksudnya kenapa kamu bisa disini padahal bel pulang juga belum bunyi."
Arfian menatap Tosca malas."kalau lo bisa kenapa gue engga?"ucapnya lalu memilih keluar dari supermarket dari pada harus menjawab pertanyaan dari tosca yang menurutnya tidak penting.
Tosca mendengus keras.Disusul tawa keras dari Devi."berasa bercemin ya Ca?"
Yang langsung dihadiahi delekan mata dari Tosca.
Tosca langsung keluar dari Supermarket dan kembali ketujuannya semula.Daripada dia hanya diam disana,memperburuk mood pikirnya.
Langkahnya terhenti saat melihat kursi favoritnya itu sudah diisi.
"Inikan kursiku."ucap Tosca pada pengisi kursi favvoritnya"emangnya Lo yang punya kursi ini?"tanya Arfian.
Tosca merenung."ya juga sih.walaupun favorit tapi itukan kursi punya supermarket.bukan punya ku."
Belum selesai Tosca berpikir jawaban dari pertanyaan Arfian.
Arfian sudah beranjak dari kursinya.lalu melirik Tosca mengisyaratkan agar tosca hanya diam dan duduk saja ditempat Favoritnya itu.akhirnya Tosca menurut,ia menduduki kursinya itu.lalu ia membuka kaleng minuman yang sudah ia beli.
Namun ia tidak jadi meminumnya saat melihat Arfian duduk dikursi depannya.
"Loh kok?"ucap Tosca heran.Arfian mendelikan matanya.lalu menatap Tosca kesal."kenapa?Gue ga boleh duduk disini juga?"
"ya bukan gitu sih..ya udah duduk aja disitu."Ucap Tosca akhirnya.
lalu duduknya diubah kesamping mengubah pemandangannya menjadi jalan raya.
Tanpa disadarinya,Arfian tersenyum tipis.lalu ia mengikuti arah pandangan Tosca.
"Bandung udah berubah ya.."ucap Arfian tiba tiba.membuat Tosca menoleh kearahnya.
Yang disambut tatapan dari Arfian."sama kaya lo,Ca"
Minal Aidin Wal Faidzin yaa..maafin kalau ada salah salah kata..
Selamat membaca part ke 2
semoga suka yaa 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
STS 2: Candy
Teen FictionTosca kecil sedang menangis.tiba tiba sebuah permen terulur kearahnya. Arfian:nih..permen..kalau aku sedih aku selalu makan permen. Tosca:kenapa? Arfian:habis rasanya manis.dan aku jadi selalu berharap ada kenangan manis yang bisa aku selalu kenang...