16- TAMU TAK DI UNDANG

78 4 0
                                    

" Apa?" Ucap kami kompak

" Bagaimana kau tau ?" Ucap Zen menyelidiki

" Aku dan raizel mempunyai semacam alat pendeteksi , dan alat itu mendeteksi akan adanya bahaya. Kita harus waspada ." Ucapnya jujur.

" Raiden benar , kita harus menyusun rencana mulai dari sekarang , untuk antisipasi terjadinya hal buruk ." Ucapku.

" Baiklah panggil Raizel kemari ." Ucap kakak dan Raiden segera memanggil Raizel.

Setelah beberapa saat Raiden kembali dengan di ikuti Raizel di belakangnya , mini mengunci pintu dan kami segera berdiskusi.

" Jadi jelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi ?" Kakak memulai diskusi

Raizel mengeluarkan note booknya dan memperlihatkan pada kami semua .

" Titik peta ini adalah keberadaan kita , disamping itu dari arah selatan ada kerumunan titik berwarna merah , perlahan titik merah itu bergerak kemari dan menurut hitungan mereka akan sampai saat latihan ke tiga selesai." Jelas Raizel .

" Dan menurut penglihatan batinku ..."

" Penglihatan batin ? " Ucap Fini memotong ucapan Raizel.

" Itu kelebihan terpendam Raizel , dia bisa memprediksi masa lalu dan masa depan ." Jelas Raiden

" Menurut penglihatan batinku tujuan mereka kemari untuk menangkap Evelien. " Jelasnya.

" Apa?" Ucap semuanya (kecuali Raiden ) kompak .

" Kenapa harus Evelien ? " Zen ikut bicara

" Awalnya aku juga kaget seperti kalian , tapi apa mungkin ini ada hubungannya dengan kekuatan Evelien yang besar ? Karena besarnya kekuatan Evelien menjadi incaran banyak orang yang ingin memanfaatkannya ." Jelas Raiden

" Evelien apa sebaiknya kau kembali ke rumah biar Daddy dan kakek yang menjagamu ." Ucap kakak kahawatir.

" Awalnya aku sependapat denganmu tapi .. di sekolah ini ada mata-mata musuh . Jika kita melakukan itu aku takutnya mereka akan menghadang Evelien di jalan." Jelas Raizel.

" Jadi aku harus bagaimana ? " Ucapku takut.

" Keluargaku akan membantu , kami akan melindungi Evelien dan menjaganya , tapi kami juga perlu bantuan kalian untuk melawan musuh dan menjaga Evelien ." Jelas Raizel.

"Keluarga mu ? Kenapa mereka mau ikut turun tangan? " Ucap Muno

" Bodoh, ya jelas karena ada Raizel dan Raiden lah , kan itu anaknya gimana sih ?" Ucap Fini memukul bahu Muno pelan

" Bukan . Bukan karena aku atau Raiden , tapi memang ada hal lain ." Ucap Raizel

" Hal lain ? " Ucap Fini

" Ah lupa kan saja soal itu , kita pamit dulu karena hari sudah mulai gelap dan kalian harus segera tidur ." Ucap Raizel dan pergi meninggalkan mereka semua .

****

Hari ini kami melanjutkan latihan fisik dengan cara bertarung satu lawan satu . Pasti membutuhkan waktu yang sangat lama , bayangkan saja jika seluruh murid Academy berjumlah ribuan .

Aku bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan hal itu . Aku berjalan menuju kamar mandi , aku ingin berendam sebentar untuk menyegarkan badan dan pikiranku .

" Nyamannya .. apa kabar dengan Daddy ya ? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya." Ucapku bermonolog

Ketika aku keluar kamar mandi aku melihat semua orang masih tertidur dengan lelap . Apa mungkin karena ini masih sangat pagi (?). Matahari pun masih belum menampakkan dirinya . Aku membuka pintu balkon hanya sekedar ingin mencari udara segar , tapi aku sangat terkejut karena melihat orang berjubah hitam mengintip di balik pilar-pilar besar .

Waktu dan Kematian [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang