Perseteruan itu berakhir ketika rombongan tersebut kembali ke kampung halaman mereka. Okiya masih menjadi tempat favorit, apalagi ketika desas-desus aneh mulai menyebar. Kali ini isu yang berkembang tentang seorang geisha bayangan yang ada di okiya. Lebih menghebohkannya lagi, isu itu mengatakan bahwa bangsawan Kazuki sudah pernah "mencicipinya".
Meski Haruko sangat geram dan terusik oleh gosip murahan seperti itu, namun wanita itu tak mau ambil pusing. Saat ini masih banyak hal yang perlu dia lakukan. Salah satunya adalah memberikan pengertian pada Hana, bahwa dia tak boleh menunjukkan wajahnya lagi. Setelah melalui perdebatan yang sangat keras – karena Hana juga tak bisa terima begitu saja – maka mereka membuat sebuah kesepakatan aneh.
Kesepakatan pertama adalah... Hana diperbolehkan belajar seni, namun tak untuk ditunjukkan pada orang lain. Hana hanya boleh menunjukkan bakatnya bila memang dibutuhkan, tanpa ada unsur mencari uang dan kesenangan. Murni untuk upacara dan kegiatan anti finansial lainnya.
"Aku akan baik-baik saja!" Hana mencoba menguatkan dirinya sendiri, meskipun dia ingin bergabung dengan teman-temannya yang lain. Selama ini Hana kesepian. Selain itu, dia juga merasa tidak enak karena Haruko memperlakukannya dengan sangat spesial, melebihi geisha lainnya.
Memang bukan tempatnya untuk itu. Di okiya, posisi Hana hanya pelayan. Jadi, seharusnya Haruko lebih mementingkan para geisha dibanding dirinya. Namun ternyata... tidak. Haruko masih lebih perhatian padanya dibanding yang lain. Terkadang para geisha merasa iri dan Hana dibenci tanpa sebab.
Karena itulah, alih-alih membela diri, Hana harus membuktikan dan menunjukkan bahwa dia tertarik dengan seni. Tanpa ada unsur memanfaatkan perhatian dari Haruko padanya.
"Tunjukkan keanggunanmu! Kau menari bukan hanya untuk menggoyangkan badan!" Haruko menjerit kesal. Yukari, salah satu geisha cantik di sana sedang diomeli habis-habisan karena gerakannya yang salah.
Namun gerakan Yukari tidak salah. Hanya... kurang ada jiwa dalam tariannya. Yukari menunduk dan meminta maaf berkali-kali, namun Haruko masih enggan membahas apa salahnya.
"Pelajari lebih baik! Yang lain, gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki gerakan kalian yang salah! Dan Hana... beritahu teman-temanmu bagaimana menari yang baik!"
Semua geisha menatap Hana. Hana mengangguk, lalu melangkah perlahan ke tengah ruangan. Semua mata mengawasinya. Ada yang meletakkan dendam dan iri dalam hati mereka, namun ada yang terkagum-kagum. Jemari Hana bergerak. Tubuhnya mengikuti. Musik dimainkan dengan sangat lambat. Gerakan tubuh Hana bergerak seiring lagu. Indah. Gerak tubuhnya seolah bercerita, mengalun dengan sangat anggun. Semua orang di ruangan itu setuju. Lelaki ini akan mampu menyihir para tamu dengan gerakan ini nantinya.
Haruko tersenyum diam-diam, namun dia tak mengeluarkan pujiannya. Dia hanya mengangguk. Setelah itu, Haruko pergi dari sana, membiarkan Hana dikerubungi oleh berbagai tanya.
Rutinitas Hana belajar seni rupanya akan segera terganggu. Bangsawan Kazuki datang lagi. Entah apa yang terjadi, namun lelaki muda tampan itu meletakkan minat dengan tempat ini. Haruko tergopoh-gopoh menyambut, namun Yazuhiro tidak ingin berbasa-basi.
"Aku ingin dilayani dengan baik di sini."
"Untuk itulah saya di sini, Tuan."
"Aku akan menginap selama beberapa hari."
"Kami akan menyiapkan semuanya."
Beberapa orang bergerak cepat. Pelayan-pelayan segera mempersiapkan tempat jamuan dan peristirahatan. Di antara mereka, Hana juga ikut serta mempersiapkan kamar untuk Yazuhiro. Jantungnya berdegup kencang. Lelaki itu datang lagi. Apa yang akan dia lakukan setelah ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay-Sha
RomanceHana bukan geisha di okiya itu. Namun, kecantikannya melebihi para geisha di mana pun berada. Banyak lelaki yang jatuh dan tunduk di kakinya, hanya untuk ditemani oleh Hana. Sayangnya, Hana hanya pelayan. Dia juga lelaki. Meski ada riwayat geisha pe...