Love 10: Karena Bunga Harus Dijaga

8.8K 1.8K 341
                                    

            Sejak hari di mana Hana ditetapkan sebagai milik Yazuhiro, seluruh pengunjung okiya mulai mengenalnya demikian. Tidak ada yang boleh menyewa Hana, meskipun posisinya bukan seorang geisha. Belum ada peraturan bahwa bangsawan yang berkunjung boleh menyewa pelayan, namun karena kebijakan okiya milik Haruko, maka Hana diperbolehkan. Lagi pula... siapa yang tak mengenal Yazuhiro sebelumnya?

Tak ada yang bisa protes karena posisinya yang tinggi. Lagi pula... apa ada masalah ketika seorang bangsawan memilih untuk dilayani oleh seorang pelayan? Yazuhiro punya kuasa mutlak atas dirinya sendiri, tanpa kekangan peraturan aneh yang memberi kasta dan tingkatan tertentu untuk seseorang.

"Jadi, kau menyukainya?" Yazuhiro menatap wajah Hana pias. Saat ini Hana sedang duduk di depannya, lengkap dengan pakaian geisha cantik yang pertama kali Yazuhiro lihat.

"Maaf?"

"Kimono itu..."

Hana mengangguk. Kimono ini sangat indah. Hana sudah jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya, dan sampai sekarang dia tak bosan juga mengenakannya. Hana tidak memiliki kimono lain selain ini. Karena dia adalah lelaki, dengan posisi pelayan sebelumnya. Hana mengembuskan napas cemas.

Dia takut. Seandainya Yazuhiro kesal dengan pelayanannya bagaimana? Lagi pula... dia bingung apa yang harus dia katakan sekarang.

"Kau sangat menyukainya?"

Hana mengangguk lagi.

"Aku melihatnya pertama kali ketika kau marah padaku..."

Hana mendongak spontan.

"Itu sama sekali bukan marah, Tuan."

Yazuhiro menaikkan sudut bibirnya. "Lalu?"

"Hanya... sebagai pembuktian."

"Untuk?"

"Untuk keberadaan saya dan bagaimana saya mencintai seni seperti orang lain..."

Yazuhiro sama sekali tidak tertarik dengan seni. Dia lebih senang melihat adu tangkas bertarung. Namun, waktu itu ketika melihat Hana bermain musik, hatinya mendadak gusar. Entah kenapa, namun dia merasa tak rela tanpa sebab. Yazuhiro selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.

Semuanya.

Namun ketika semua hal terasa menjauh dan mengkhianatinya, hati Yazuhiro tak baik-baik saja. Dia masih marah ketika para bangsawan sialan itu menyentuh Hana. Hana juga terlihat tak membela diri ataupun melawan. Sebenarnya Yazuhiro yakin Hana adalah lelaki! Meskipun dia hanya pelayan, namun paling tidak dia harusnya punya harga diri!

Hana merasa Yazuhiro juga sudah benar-benar marah waktu itu. Tidak ada yang menyangka kalau sekarang Yazuhiro malah menjadikan Hana sebagai pelayan eksklusifnya. Jadi, sebagai pelayan yang ditolong oleh Yazuhiro... paling tidak Hana menunjukkan rasa hormatnya dengan berpakaian indah.

Seperti yang Yazuhiro inginkan, karena sejatinya Yazuhiro datang ke tempat ini untuk bertemu dengan para geisha.

"Kau nyaman memakainya?"

Hana menjawab ragu. Kalau dia menjawab nyaman, dia takut kalau Yazuhiro akan menertawakannya. Kalau menjawab tidak, maka Yazuhiro akan merasa tersinggung. Seorang pelayan harus merasa nyaman dengan keadaannya, untuk kembali melayani tuannya dengan senang hati. Tanpa penolakan dan rasa tak nyaman.

"Saya menyukainya."

"Kau suka apanya?"

"Maaf?"

"Warna?"

"Saya suka warnanya, Tuan. Juga... bunga indah ini, membentang pada kainnya yang halus. Ini indah sekali."

"Para bangsawan di ibukota juga memakai baju bagus..."

Gay-ShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang