Hana memutuskan untuk mencari angin, melarikan diri dari kenyataan sebentar saja. Dia ingin melapor pada Yazuhiro, namun melihat Yazuhiro sedang sibuk dengan Sakura, Hana memutuskan untuk pergi. Nanti ketika dia kembali, Yazuhiro tak akan menyadari dia sempat keluar. Karena kediaman Kazuki begitu luas dan gerbang utama begitu jauh, Hana mengambil jalan pintas. Tanpa membawa apa pun, Hana melangkah melewati gerbang belakang. Penjaga sedang sibuk dengan urusan dapur, karena ada beberapa bahan makanan yang tiba di dapur kediaman Kazuki hari ini.
Lelaki cantik itu takut dengan orang-orang jahat di luar sana, namun dia tak akan keluar jauh. Dia hanya ingin mengenali sekelilingnya, sekaligus ingin mengetahui seperti apa bangsawan Kazuki di mata masyarakat.
Ketika Hana sampai di sebuah pasar, beberapa nostalgia kembali berdatangan. Kenangan yang dulu sempat Hana lupakan karena terlalu indah namun menyakitkan, kini datang lagi. Dia ingat tempat ini, tempat yang menjadi tujuan utama ibunya ketika pagi hari. Meski mereka punya pelayan, ibunya lebih suka berbelanja sendiri. Terkadang ibunya tergelak bersama dengan pedagang-pedagang, atau mencicipi cemilan kecil di sudut pasar. Hana yang waktu itu ikut selalu mendapat banyak makanan dan permen.
Di awal Hana ikut, semua orang selalu menatapnya. Mereka tersenyum dan menyapanya. Bahkan beberapa kali mereka memuji Hana kecil dengan kalimat, "Kelak kalau kau sudah tumbuh dewasa, kau akan jadi wanita yang sangat cantik!"
Sayangnya waktu itu ibunya tak menjelaskan jenis kelaminnya. Ibunya hanya tertawa dan tergelak, tanpa berniat menjelaskan. Barulah ketika Hana beralasan ingin ke kamar mandi, ibunya membuka celananya dan semua orang melotot.
"Anak Anda lelaki, Nyonya?"
Dan dengan jahil, ibunya akan menjawab, "Apa aku pernah mengatakan bahwa anakku perempuan?"
Kenangan itu tak akan pernah hilang, dan sekarang menjadi kenangan menyakitkan untuk Hana. Dulu ayahnya pernah menyusul ibunya. Mereka sangat romantis. Beberapa orang akan memperhatikan mereka, tersenyum menyapa. Bahkan ketika pulang, kedua orang tuanya selalu mendapatkan banyak makanan dari orang-orang di pasar.
Sayangnya... dengan sikap dan perbuatan baik itu... tak ada yang bisa menyelamatkan ayahnya. Setelah dewasa, Hana bisa menebak dan mengambil kesimpulan... bahwa ayahnya difitnah dan dibunuh bukan karena bersalah, namun karena mereka ingin menghancurkan orang jujur seperti ayahnya.
Hana tak mengerti kenapa manusia menjadi sekejam ini sekarang!
Hana melangkah berkeliling tanpa bisa membeli apa pun. Dia tidak punya uang. Dia tidak butuh benda itu. Semua keperluannya bergantung pada keluarga Kazuki. Hana menghela napas. Sudah lama dia berkeliling seorang diri, tanpa dia sadari... kediaman Kazuki saat ini sedang panas.
Yazuhiro murka.
"Kenapa kalian tak tahu ke mana dia pergi?!" desisnya.
Semua penjaga beringsut ketakutan. Ayahnya muncul dan mencoba meredam emosi anaknya, namun semua itu percuma.
"Yazuhiro, tenanglah! Ayah telah memerintahkan beberapa orang untuk mencarinya. Dia tak mungkin jauh..."
"Ini sudah lama, Ayah! Dia pasti sudah sampai di batas kota sekarang!"
Ayahnya memijat pelipis. Sakura juga ketakutan karena perbuatan tunangannya, karena itulah bangsawan Kazuki memerintahkan beberapa pelayan agar membawa Sakura pergi dari tempat ini.
"Ayah melihatnya berkeliling seorang diri tadi, jadi Ayah mengajaknya bicara sebentar..."
Yazuhiro mengusap wajahnya kasar. Hana berkeliling sendiri. Padahal, awalnya dia yang berencana mengantar lelaki itu berkeliling. Karena urusannya dengan Sakura... Yazuhiro melupakan seseorang yang sangat penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay-Sha
RomanceHana bukan geisha di okiya itu. Namun, kecantikannya melebihi para geisha di mana pun berada. Banyak lelaki yang jatuh dan tunduk di kakinya, hanya untuk ditemani oleh Hana. Sayangnya, Hana hanya pelayan. Dia juga lelaki. Meski ada riwayat geisha pe...