Love 8: Bunga pun Mulai Bermekaran

8.9K 1.8K 230
                                    

            Sayangnya, baik Hana maupun Yazuhiro tak bisa menebak rasa aneh tersebut. Yazuhiro tidak menganggap itu sebagai sebuah perasaan terusik melainkan perasaan terkhianati. Dia marah karena mengira Hana berpura-pura tak ingin disentuh, padahal dia berani melakukan hal ini di depan orang lain. Lalu untuk apa Haruko menyembunyikannya selama ini? Itu yang membuat Yazuhiro murka. Lalu... Hana juga salah paham tentang sikap Yazuhiro terhadapnya.

Karena itulah... dengan kesimpulannya sendiri... Hana mengira Yazuhiro begitu membencinya. Hana tidak mengerti dengan keadaan ini. Matanya mengerjap beberapa kali, menatap wajah Yazuhiro dengan raut bersalah.

Mungkin Yazuhiro membenci penampilannya.

Lantaran dia bukan geisha cantik. Meskipun wajahnya seperti ini, namun tetap saja yang bawah masih laki-laki. Hana merasa lucu dengan dirinya sendiri. Untuk apa dia menari? Untuk apa dia menunjukkan ini pada Yazuhiro? Yazuhiro tidak akan pernah terpesona dan kagum terhadapnya.

Lihatlah, sekarang dia sangat marah!

Mungkin karena Hana sudah merusak rasa damainya hari itu!

"Maafkan saya, Tuan!" Hana menunduk, membungkuk hormat setelah itu. Tak ada yang lebih berarti selain maaf. Hana hanya ingin berbaikan, meskipun semuanya sudah terlambat.

Hana menghela napas. Semua kemungkinan dapat terjadi, dan kemungkinan pertama Hana adalah Yazuhiro merasa jijik dengan perbuatannya. Mungkin karena dirinya bukan wanita, dan Yazuhiro geli. Atau karena beberapa hari ini dirinya merasa sangat sensitif, dan akhirnya berani menunjukkan diri hanya untuk pembuktian.

Hana salah paham, dan berpikiran terlalu jauh.

"Saya telah membuat Tuan merasa malu dengan keadaan ini."

Yazuhiro menaikkan alisnya. Ditatapnya wajah Hana tajam. Lelaki ini begitu lemah dan tidak mampu membela dirinya sendiri. Hanya terkadang Hana membuatnya terusik dan juga gemas tak keruan. Apa yang sebenarnya dia inginkan, Yazuhiro tak tahu.

"Malu?"

"Benar. Saya telah membuat Tuan malu."

"Apa maksudmu dengan malu?"

"Karena saya jelek dengan penampilan memalukan ini."

Alis Yazuhiro berkedut. Setelah sekian lama Yazuhiro bersama dengan lelaki ini, baru saat ini dia mengatakan dirinya jelek dan mengalami krisis kepercayaan diri? Ada apa sebenarnya?

"Kau baru mengatakannya sekarang?"

"Tuan..."

"Apa menurutmu aku terusik karena masalah itu?"

"Tuan..."

"Apa aku terlihat lucu bagimu? Apa aku bisa marah karena masalah yang menurutku sepele ini?"

"Sepele?" Suara Hana melembut.

"Benar. Menurutku ini sepele, karena bahkan kau saja dengan suka rela melakukannya."

"Karena saya terusik."

"Karena?"

"Karena Tuan begitu menginginkannya."

"Kapan aku mengatakannya?"

"Tuan yang memerintahkan saya untuk menari."

"Hana..."

"Maafkan saya, saya terlalu jelek untuk menunjukkan ini, Tuan."

"Hana!" Yazuhiro membentak. Jemarinya mengepal erat. Giginya gemeretuk. Dia tak mungkin melakukan hal kejam pada Hana, namun dia ingin menyadarkan Hana. Ingin mengatakan pada dunia bahwa dia cemburu dan juga marah, karena Hana dilihat oleh banyak orang.

Gay-ShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang