Seharusnya Yazuhiro pergi selama dua bulan lamanya. Itu janji sebelumnya. Namun ternyata lelaki tersebut tak sekuat itu untuk menahan rindunya semakin lama. Yazuhiro menyelesaikan tugasnya dengan sangat cepat. Tepat dua minggu setelah itu, dia selesai dengan segala macam urusannya.
Semua orang memujinya, sebagian mengatakan dia gila karena mampu menyelesaikan tugas secepat ini ketika orang lain tak mampu. Yazuhiro melakukan ini karena hatinya benar-benar tak tenang. Selain karena rasa rindunya terhadap lelaki cantik itu, rasa cemasnya juga benar-benar tak main-main. Yazuhiro tak bisa membayar orang untuk mengawasi Hana karena gerak di okiya itu terbatas, namun sekarang Yazuhiro sudah mendapatan jalannya. Dia yang harus menyelesaikan tugas ini secepat mungkin.
Dua minggu itulah hidup Hana seperti berada di neraka. Beberapa bangsawan juga berniat menyentuhnya, dan karena Hana menolak... saat itu juga pukulan-pukulan mulai biasa dia dapatkan. Haruko tahu, namun tak melerai itu. Wanita tersebut terus memaksa Hana melakukan tugasnya.
"Kapan kau akan memberikan selangkanganmu untuk bangsawan-bangsawan kaya itu?"
Hana menangis. Haruko mengomel bengis di depannya.
"Maaf, Okaa-san..."
"Berani sekali kau memanggilku seperti itu setelah ini semua terjadi! Kau tahu, kau tak akan pernah bisa lolos dari semua ini! Aku sudah menghabiskan banyak uang untukmu! Seharusnya kau membalas budiku!"
Hana menelan ludah dan menangis kencang.
Dia sangat lemah ketika menghadapi Haruko. Bahkan meskipun Haruko hanya wanita tua biasa. Hana tak mampu menjalankan tugas. Berkali-kali Haruko bahkan mengikat Hana, memukuli Hana, dan juga memaksa Hana melayani para bangsawan itu.
Hana berjanji dalam hatinya, bahwa dia akan menjaga dirinya sendiri demi janjinya bersama Yazuhiro. Hanya kurang beberapa minggu lagi, dan Hana sudah merasa lelah. Tidak, ini tidak benar!
"Yazuhiro akan membuangmu begitu tahu apa yang kaulakukan!" Haruko mendesis. Hana menangis.
Kalau Yazuhiro membuangnya, bagaimana?
"Ini masih dua minggu dan kau sudah hancur seperti ini! Lihat, bahkan tubuhmu penuh dengan lebam! Lelaki itu tak akan pernah sudi melihat dan menyentuh tubuh kotormu! Kau terlihat sangat menjijikkan!"
Hana hampir saja membela Yazuhiro, bahwa lelaki itu tak pernah berpikir sepicik ini terhadap seseorang. Meskipun Yazuhiro sangat dingin dan juga galak di awal pertemuan. Namun setelah kejadian malam itu, Yazuhiro berubah. Dia jadi lebih lembut dan lunak.
Machiko tak bisa membantu karena wanita tua itu dikurung dalam gudang. Sehari tiga kali seorang pelayan kepercayaan Haruko mengantarkan makanan ke tempat itu. Machiko menderita di dalam sana, namun hatinya jauh lebih menderita. Dia cemas sekali dengan keadaan Hana. Haruko juga sangat picik. Dia menggunakan Machiko sebagai ancaman. Bila Hana tidak mematuhi perintahnya, maka Machiko akan semakin menderita di dalam sana.
Hana mencoba untuk menyelamatkan Machiko dengan menuruti ucapan Haruko. Namun sayang sekali tubuhnya bereaksi spontan ketika bangsawan menjijikkan itu menyentuhnya. Hana menepisnya, menggigit, terkadang menampar. Tak aneh lagi kalau bangsawan itu marah, mengikat Hana, memukulinya.
"Tolong bebaskan Machiko, Haruko-sama..." Sudah beberapa hari ini Hana memanggil Haruko dengan nama serupa. Haruko tak mengizinkannya memanggil okaa-san lagi. Hana menurut, karena sepertinya kasih sayang Haruko sudah hilang untuknya.
"Tidak. Kau belum membayar semua utangmu!"
Hana menangis lagi. Tubuhnya membiru sebagian. Lebam di beberapa tempat. Sudut bibirnya berdarah. Pipinya bengkak dan merah. Beberapa saat lalu ada yang memukulnya. Bukan hanya bangsawan biadab itu yang memukulnya, namun Haruko juga memerintahkan pelayannya yang kejam untuk memukul Hana kalau dia tak menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay-Sha
RomanceHana bukan geisha di okiya itu. Namun, kecantikannya melebihi para geisha di mana pun berada. Banyak lelaki yang jatuh dan tunduk di kakinya, hanya untuk ditemani oleh Hana. Sayangnya, Hana hanya pelayan. Dia juga lelaki. Meski ada riwayat geisha pe...