Ketika Hana terbangun keesokan harinya, Yazuhiro sedang duduk di... bawahnya. Hana tidur dengan bantal paha lelaki tampan itu. Hana tersadar, lalu memekik seketika. Dia menegakkan tubuh spontan. Bagaimana bisa dia tertidur di pangkuan bangsawan ini? Itu sangat tidak sopan dan lancang sekali! Bahkan Yazuhiro tidak membangunkannya. Lelaki ini malah sibuk membaca. Hana sadar ketika membaca buku yang Yazuhiro baca. Buku itu berisi kisah cinta para geisha dan bangsawan. Buku tentang kisah cinta klise yang mungkin Yazuhiro pinjam dari geisha yang ada di sini.
"Maafkan saya, Yazuhiro-san. Saya tidak sadar sudah..."
Yazuhiro memandang wajah Hana sekilas, lalu kembali sibuk dengan buku di tangannya.
"Kau tertidur dengan sangat pulas. Padahal awalnya aku yang tertidur di pangkuanmu. Lalu ketika aku terbangun, kau juga sedang menutup mata. Aku tidak tega, jadi kugantikan posisimu."
Hana menepuk kedua pipinya.
"Saya benar-benar tidak tahu..."
"Kau lucu sekali!"
Hana menelan ludah. Yazuhiro terkekeh, lalu berdiri. Hana belum sepenuhnya sadar dan tanggap apa yang akan dilakukan oleh lelaki itu. Karena itulah Yazuhiro hanya menunggu saja. Lelaki itu menelan ludah, lalu menoleh ke sekeliling ruangan.
Yazuhiro menyerahkan sebuah bungkusan.
"Aku tahu kau penasaran dengan isi di dalamnya. Karena itu, bukalah! Ini milikmu."
Hana melongo, makin tak paham. Setahunya bungkusan ini belum ada di ruangan ini semalam. Lalu kapan Yazuhiro mendapatkannya.
Hana penasaran juga dengan isi di dalamnya. Namun untuk menciptakan sesuatu yang dinamakan kesopanan, Hana memutuskan untuk mencari tahu lebih dulu isinya.
"Kalau boleh saya tahu, apa ini, Yazuhiro-san?"
Yazuhiro mengedikkan bahu.
"Kau akan tahu kalau sudah membukanya."
Hana cemas mendadak. Menerima sesuatu dari seseorang sangat riskan dalam posisinya. Dia takut membuat orang lain dan desas-desus di luar sana semakin buruk dengan dia yang menerima benda ini. Yazuhiro mengedikkan bahu sekali lagi.
"Setelah kau membukanya, kau akan tahu."
Hana menelan ludah ragu.
"Tetapi..."
"Bukalah!"
Hana sudah tidak tahan lagi. Rasa penasarannya semakin besar. Perlahan, dia membuka bungkusan ini. Jemarinya spontan menutup mulutnya sendiri. Isinya kimono yang sangat mahal. Dengan motif bunga sakura yang sangat indah. Hana tidak tahu dari mana Yazuhiro mendapatkannya, dan bagaimana caranya... namun sekarang Hana ingin tahu.
"Ini... Ini..."
"Aku menyuruh pelayanku untuk membelinya. Kau suka?"
Hana mengangguk spontan.
"Eh?" Lalu jemarinya menutup mulutnya sendiri.
"Syukurlah kalau kau suka! Aku sampai bingung memilihnya, jadi kubeli semuanya! Lihat itu!" Yazuhiro menunjuk tumpukan lain di sudut ruangan. Hana baru menyadari tumpukan itu, dan dia melongo.
"Beberapa di antaranya adalah pakaian untuk lelaki. Aku tahu kau juga lelaki. Itu semua untukmu."
Hana menelan ludah. "Saya tidak bisa menerimanya, Yazuhiro-san... Bagaimana bisa seorang pelayan seperti saya bisa menerima pemberian ini?"
Yazuhiro mengedikkan bahu.
"Aku sudah membelinya, dan kau harus menerimanya."
Hana sudah kehabisan akal untuk menolak. Dia tersenyum canggung. Yazuhiro peka dengan rasa tak nyaman Hana. Karena itulah, jemari lelaki itu menyentuh kedua bahu Hana lembut. Entah kenapa sejak kejadian kemarin, dia mulai bisa berperilaku selembut ini terhadap orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay-Sha
RomanceHana bukan geisha di okiya itu. Namun, kecantikannya melebihi para geisha di mana pun berada. Banyak lelaki yang jatuh dan tunduk di kakinya, hanya untuk ditemani oleh Hana. Sayangnya, Hana hanya pelayan. Dia juga lelaki. Meski ada riwayat geisha pe...